freightsight
Selasa, 7 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Sri Mulyani Mengatakan Akar Masalah Laju Inflasi Melonjak Akibat Rantai Pasok

21 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Sri Mulyani via kompas.com

Penyebab laju inflasi yang melonjak berasal dari rantai pasok.

Tim kolaborasi pengendalian inflasi nasional dan daerah, volatilitas harga pangan Indonesia justru menurun ke angka sembilan persen.

Pemerintah mengungkapkan bahwa penyebab laju inflasi yang melonjak berasal dari rantai pasok. Per September 2022 saja, laju inflasi yang ada di Indonesia kembali mencapai rekor tertinggi sebesar 5,65 persen secara tahunan atau yang naik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 4,69 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa saat ini pemerintah juga berupaya mengatasi laju inflasi. “Usaha Presiden Jokowi mencoba mengatasi inflasi dari akar masalahnya, yakni rantai pasokan,” tulis Sri Mulyani dikutip dari instagram pribadinya, Kamis (20/10/2022).

Sri Mulyani di sini pun juga menyebut bahwa tim kolaborasi pengendalian inflasi nasional dan daerah, volatilitas harga pangan Indonesia justru menurun ke angka sembilan persen. Hal ini tentu saja yang dianggap menyebabkan inflasi yang ada di Indonesia masih saja relatif rendah jika harus dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Kemenkeuri pun turut menggunakan instrumen fiskal untuk mendukung upaya tersebut. Kita memberikan reward dalam bentuk insentif kepada setiap daerah yang inflasinya lebih rendah dari inflasi nasional," tulisnya.

Menurutnya APBN yang sehat juga kuat tentu saja dapat menjadi kunci penting dalam hal ini. Dari berbagai pertemuan bilateral yang dilakukan di US kemarin, rupanya ada banyak sekali stakeholder yang melihat pengelolaan APBN secara prudent juga hati-hati.

“Hal itu juga menjadi salah satu pilar yang menyebabkan ekonomi Indonesia bisa tetap terjaga, tanpa mengurangi kredibilitas dan keberlanjutan APBN,” tulisnya.

Menurut beliau, di tengah proyeksi perekonomian dunia tahun depan, Indonesia juga dianggap sebagai the bright spot. Adapun capaian ini tentu saja tak lepas dari kerja sama baik antara pemerintah dengan DPR dalam mengeksekusi desain kebijakan fiskal yang baik juga tepat.

"The bright spot harus tetap kita jaga bersama, baik pemerintah, @dpr_ri, dan seluruh lapisan masyarakat. Pada 2023, kita akan tetap optimis, namun juga waspada," tulisnya.