freightsight
Kamis, 28 Maret 2024

DOMESTIK

SPI Katakan Impor Hewan Ternak merupakan Biang Kerok dari Wabah PMK

17 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Hewan Ternak

Hewan Ternak via tirto.id

Kementan Republik Indonesia menetapkan dua wilayah dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan yakni Aceh dan Jawa Timur.

Virus PMK ini ternyata muncul diduga karena adanya aktivitas impor daging, sapi dan hewan ternak lainnya dari luar negeri.

Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia saat ini telah menetapkan bahwa ada dua wilayah yang dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan yakni Aceh dan Jawa Timur.

Untuk wilayah Aceh tersebar di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur, sedangkan untuk di Jawa Timur yaitu ada kota Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.

Menanggapi hal tersebut, rupanya Henry Saragih selaku Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) juga menduga bahwa saat ini memang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) muncul akibat dari adanya aktivitas impor hewan ternak dari luar negeri, karena sejatinya Indonesia juga pernah tercatat sebagai negara yang bebas dari PMK sejak tahun 1986 lamanya dan juga mendapatkan pengakuan dari internasional pada tahun1990.

Henry juga mengatakan pada hari Kamis (12/5/2022) bahwa virus PMK ini ternyata muncul diduga karena adanya aktivitas impor daging, sapi dan hewan ternak lainnya dari luar negeri yang meningkat terutama dari negara-negara yang masih ada zonasinya dari wabah tersebut.

Menurutnya, kebijakan impor ini juga telah didukung oleh salah satu Undang-Undang (UU) No.41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 yang melandasi tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Beliau juga ikut menambahkan bahwa UU No.41/2014 ini juga semakin bisa memperluas kebijakan importasi ternak yang ada di tengah ketergantungan pada impor ternak dan produk ternak yang memang sudah tinggi.

SPI pun rupanya kini juga telah memastikan bahwa penularan PMK kepada manusia bisa saja diantisipasi dengan memasak daging secara sempurna dan tentunya harus sampai matang.

Namun menurutnya, hal yang paling penting dan juga harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini adalah dengan melakukan berbagai rangkaian untuk pencegahan, karena virus satu ini ternyata sangat mudah menular.