freightsight
Kamis, 2 Mei 2024

PELABUHAN

Serikat Transnet Tolak Tawaran Baru dan Penundaan Pelabuhan Afrika Selatan Diperpanjang

18 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan Afrika Selatan via cyberthreat.id

Pemogokan kargo di pelabuhan di Afrika Selatan berdampak pada rantai pasokan global.

Penundaan pelabuhan di Afrika Selatan meningkat dua kali lipat sejak pemogokan Transnet menghantam rantai pasokan.
Adapun yang paling terdampak dari serangan ini adalah nasib sekitar 50.000 staf di seluruh pelabuhan di wilayah Afrika Selatan.

Pada Jumat (14/10/2022), badan penyelesaian perselisihan Komisi untuk Konsiliasi, Meditasi dan Arbitrase (CCMA) menawarkan proposal pada kedua belah pihak terkait penolakan serikat pekerja terhadap penawaran 6% oleh operator.
Bulan lalu, Bank Cadangan Afrika Selatan melaporkan, inflasi utama di negara itu meningkat hingga 6,5% sementara inflasi harga pangan lokal mencapai 8,1%.

Sementara itu, serikat pekerja diberikan kesempatan untuk menyetujuai penawaran baru yang sebelumnya telah direvisi dari tawaran sebesar 3% yan dianggapnya konyol. menjadi kenaikan tawaran sebesar 12%. Serikat Transportasi Nasional Bersatu (UNTU) mengatakan, tawaran baru itu mengabaikan permohonan pekerja untuk tidak ada pengurangan. Didukung oleh Serikat Pekerja Transportasi SA (Satawu) yang mengatakan kepada Times Live bahwa mereka khawatir Transnet tidak dapat berkomitmen pada klausul tanpa penghematan.

Wakil Sekretaris Jenderal Anele Kiet mengatakan, serikat pekerja tidak punya pilihan lain selain melanjutkan pemogokan yang dianggap merugikan ekonomi antara US$ 5 juta sampai US$ 48 juta setiap hari. Asosiasi pengirim barang Afrika Selatan mencatat, bahwa kehilangan satu hari dalam aktivitas pelabuhan membutuhkan pemulihan minimal 10 hari. Sebagai informasi, pemogokan serikat UNTU dimulai pada 6 Oktober 2022 dengan anggota SATAWU keluar pada tanggal 10 Oktober.

“Pengiriman ekspor sekarang telah menunggu di pelabuhan Afrika Selatan selama 7,7 hari, rata-rata, pada 9 Oktober, meningkat 108% dari awal bulan” tertulis dalam laporan platform visibilitas rantai pasokan FourKites mengatakan kepada The Loadstar.

“Rata-rata hari di terminal untuk pemilihan pelabuhan utama di Eropa telah stabil selama periode yang sama,” tambahnya.

VP Kolaborasi Jaringan di FourKites, Glenn Koepke mengungkapkan pemoogokan akan mempengaruhi impor barang yang berperan penting dalam perekonomian Afrika Selatan.

“Pemogokan akan mempengaruhi impor barang, yang sangat penting bagi ekonomi Afrika Selatan – dampaknya akan terlihat pada impor bahan kimia, otomotif dan komponen untuk fasilitas manufaktur” paparnya.

“Kami mengantisipasi pengirim akan melihat penundaan pesanan yang diimpor sampai perselisihan selesai, kondisi itu menyebabkan waktu tunggu meningkat dan dampak jangka pendek pada biaya penyimpanan barang” tambahnya.

“Dari sisi ekspor, kami mengantisipasi surplus persediaan karena produsen tidak ingin memperlambat produksi jika sudah memiliki bahan, tenaga dan ruang untuk menyimpan barang. Bahan industri mentah, seperti logam dan mineral mulia, anggur dan produk ekspor yang paling umum akan menjadi yang paling terpengaruh” imbuhnya.

Afrika Selatan juga merupakan mitra dagang laut besar dengan negara-negara Afrika barat dan timur, karena ini sering kali merupakan rute paling efektif untuk mengirimkan kargo ke seluruh benua Afrika. Pemogokan ini akan berdampak pada mereka yang memanfaatkan perdagangan bebas dengan Afrika Selatan sampai perselisihan diselesaikan dan tumpukan kargo diproses.