freightsight
Kamis, 2 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Sejumlah Perusahaan Lirik Indonesia karena Jepang Tangguhkan Impor Batu Bara dari Rusia

19 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Batu Bara

Tambang Batu Bara via Antara Foto

Jepang berhasil impor batu bara 11 persen berasal dari Rusia pada 2021 lalu sedangkan dari Indonesia sebanyak 12 persen.

PM Kishida juga mengungkapkan tentang aset kriptografi yang memang ada sekarang kemungkinan dilakukan Rusia demi menghindari blokasi finansial negara-negara G7.

Jepang berhasil impor batu bara 11 persen berasal dari Rusia pada 2021 lalu sedangkan dari Indonesia sebanyak 12 persen.

Namun, sebagai dampak dari invasi Rusia ke Ukraina tentu saja penangguhan impor dari Rusia telah dilakukan Jepang.

Dilansir dari Tribunnews.com pada Selasa (12/4/2022) bahwa batu bara akan segera ditangguhkan impornya dari Rusia sehingga sudah tidak heran lagi bahwa ada beberapa perusahaan banyak mencarinya dari negara lain seperti dari Indonesia.

Fumio Kishida selaku PM Jepang juga mengakui bahwa adanya embargo berbagai produk dari Rusia ke Jepang termasuk batu bara pada saat jumpa pers 9 April 2022.

Kishida pun kini memaparkan bahwa mengenai embargo batu bara, memang benar batu bara Rusia digunakan di dalam berbagai bidang. Ini tentu saja dapat digunakan tidak hanya dalam tenaga listrik, tetapi dalam semen dan baja serta di berbagai bidang.

Beliau juga mengatakan bahwa memang sekarang harus mempertimbangkan situasi aktual di setiap bidang dan sekarang sedang memikirkan bahwa aliran seperti itu demi mewujudkan larangan impor sambil mencari alternatif di masing-masing.

Ini adalah tentang berapa lama dan pihaknya berpikir juga harus memikirkan waktu yang tepat sambil mempertimbangkan situasi di berbagai bidang yang baru saja disebutkan dan juga mempertimbangkan konfirmasi alternatif.

PM Kishida secara khusus juga mengatakan bahwa ini memang adalah sebuah periode sekarang.

Dengan segala cara, tentu ingin mengambil sebuah tindakan yang memang bisa dinilai tepat dalam berbagai bidang serta industri, dan pada akhirnya membawanya ke embargo.

PM Kishida juga mengungkapkan bahwa tentang aset kriptografi yang memang ada kemungkinan sebelumnya telah dilakukan Rusia demi menghindari blokasi finansial negara-negara G7.

Beliau pun juga menambahkan lagi bahwa Jepang telah mengajukan RUU untuk mengubah Undang-Undang Valuta Asing pada sesi Diet saat ini untuk menanggapi penghindaran sanksi Rusia yang menggunakan aset kriptografi dan lebih memperkuat efektivitas sanksi dan sekarang sedang melakukannya segera dalam waktu dekat ini.

Sedangkan mengenai hal tentang pengungsi PM Kishida juga melihat sebagai unsur kemanusiaan sehingga Jepang kini memang sementara membantu para pengungsi Ukraina di Jepang.

Beliau pun menambahkan lagi tentang pengungsi Ukraina. Pihaknya telah mengambil berbagai tindakan karena Jepang harus merespons dari sudut pandang yang solid dan manusiawi.

Beliau mengira menjadi pertanyaan apakah Jepang bersedia untuk menggeneralisasi serta berpikir tentang bagaimana menangani pengungsi.

Bukan hanya itu saja karena mengenai masalah ini, ada juga kebutuhan lokal.

Beliau juga ingin memikirkan tentang langkah-langkah khusus pada rapat koordinasi sehingga pihaknya dapat mengambil tindakan yang memang tepat sambil tetap mengawasinya.

Namun, apakah akan memperluas diskusi secara lebih umum karena ini adalah diskusi tentang tanggapan terhadap pengungsi di Jepang dan ide dasarnya, jadi ini memang suatu diskusi di Diet (parlemen) lagi secara resmi sebagai pemerintah dan hal ini harus ditangani dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

Pada titik ini, PM Kishida juga mengakui bahwa tidak berpikir mengubah apa pun tentang bagian itu.

Pihaknya menyadari bahwa ini masalah yang harus terus dipertimbangkan oleh pemerintah sebagai masalah penting dengan mempertimbangkan situasi internasional.