freightsight
Jumat, 4 Oktober 2024

INFO INDUSTRI

Rekor Tertinggi Ekspor Cangkang Sawit RI, Rp 4,45 Triliun Pada 2021

5 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Cangkang Sawit

Kelapa Sawit via http://globalplanet.news/

Berdasarkan data Bea Cukai, ekspor cangkang sawit tumbuh signifikan selama tiga tahun terakhir seiring meningkatnya permintaan pasar global.

Berdasarkan data Bea Cukai, ekspor cangkang sawit tumbuh signifikan selama tiga tahun terakhir seiring meningkatnya permintaan pasar global.

Komoditas cangkang sawit menyumbang perdagangan ekspor Indonesia sebesar US$ 188,114 juta atau setara Rp 2,61 triliun dengan nilai kurs tengah BI Rp 13.090 pada 2019. Pada periode ini, volume ekspornya mencapai 2,858 juta ton.

Kemudian memasuki 2020, nilai ekspor meningkat sebanyak 53,3 persen menjadi US$ 288,357 juta atau setara Rp 4 triliun dengan volume ekspor 3 juta ton.

Kenaikan ekspor dan volume cangkang sawit tetap menunjukkan perkembangan pada 2021. Meski terhantam pandemi, nilai ekspor tumbuh sebesar 10,13% menjadi US$ 312,077 juta atau setara Rp 4,45 triliun dengan nilai kurs tengah BI Rp 14.269 dengan jumlah ekspor cangkangnya mencapai 3,19 juta ton.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI) Dikki Akhmar dalam sebuah Diskusi dengan tema "Peluang Ekspor Biomasa Sawit Indonesia dan Pemanfaatan Biomasa Sawit dalam Negeri Sebagai Kesatuan dalam Mensinergi Peningkatan Perekonomian yang Berbasis Penyelamat Lingkungan pada Senin (28/3/2022) mengatakan bahwa cangkang sawit menyumbang devisa ekspor sebesar Rp 1,2 triliun.

"Yang awalnya sampah dan limbah, cangkang sawit telah bertransformasi menjadi komoditas ekspor yang berkontribusi kepada devisa negara termasuk penerimaan APBN. Kontribusi sawit terhadap APBN diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun," ujar Dikki.

"Saya turut bangga dengan teman-teman pengusaha dan eksportir cangkang sawit ini. Sebab tidak mudah mengumpulkan sampah. Diibaratkan mereka ini pemulung, mengambil langkah dan limbah sawit lalu dibawa ke tempat penyimpanan," paparnya.

Ia menjelaskan, produk cangkang sawit banyak diburu sektor industri berbagai negara karena menjadi bahan bakar alternatif.

Sepanjang 2021 saja harga cangkang sawit berkisar US$ 95/ton hingga US$ 105/ton free on board (FOB). Memasuki 2022, nilai ekspornya diperkirakan tembus US$ 118/ton.

Dikki juga menambahkan, harga cangkang sawit tahun ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah ekspor komoditas tersebut di Indonesia.

"Harga cangkang sawit tahun ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah. Harga indeks cangkang sawit mencapai US$ 118," ujarnya.

Menurut Dikki, kenaikan harga cangkang sawit disebabkan oleh peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan (renewable energy) dalam program bauran energi di beberapa negara di dunia. Sehingga faktor permintaan meningkat imbas dari besarnya kebutuhan energi dunia.

Seperti di Jepang, Negeri Matahari Terbit ini tengah menjadi pangsa pasar terbesar cangkang sawit Indonesia dan diprediksi akan terus menjadi pasar utama untuk ekspor komoditas tersebut.

"Setiap tahun mengirim berjuta-juta ton ke Jepang, bahkan pada tahun 2022 ini diperkirakan mencapai 6,2 juta ton," ujar peraih penghargaan 110 Tokoh Sawit Indonesia ini.

Dikki menambahkan, permintaan besar-besaran tersebut disebabkan oleh kebijakan energi Jepang yang menetapkan 24 persen pemenuhan energi pada 2030 harus bersumber dari energi baru dan terbarukan.

"Tahun ini potensi ekspor cangkang sawit diperkirakan akan terus meningkat. Jumlah ekspor bisa tembus Rp 4,7 triliun untuk memberikan kontribusi pada devisa negara," ujar Dikki yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Eropa Tengah KADIN Indonesia saat ini.

Selain Jepang, pasar ekspor komoditas sawit lainnya adalah Taiwan, Thailand, Korea Selatan, dan China. Bahkan, produk cangkang sawit asal Indonesia jadi rebutan oleh banyak negara karena kualitasnya tinggi. Sementara itu, negara lain yang juga memasok cangkang sawit seperti Malaysia memiliki karakteristik yang tipis.

Kegiatan diskusi tersebut merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional APCASI yang digelar pada 29-30 Maret 2022 di Bogor, Jawa Barat.