INFO INDUSTRI
9 November 2021
|
Penulis :
Tim FreightSight
Joko Widodo, selaku Presiden Indonesia, menyampaikan rencananya soal penghentian ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Hal ini adalah bagian dari rencana besar hilirisasi industri minyak sawit. Kemudian, sebagai gantinya, nanti CPO harus diolah ulang menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tambah, misalnya seperti mentega, kosmetik, ataupun biodisel.
Swasti Kartikanngtyas, selaku sekretaris dari perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana TBK, memberikan respons atas rencana yang dibuat oleh presiden tersebut. ia menilai bahwa rencana tersebut sebenarnya tentu saja sangat mungkin untuk dilakukan, hanya saja, penting dilakukan implementasi secara bertahap. Karena, jika hal ini dilakukan secara langsung, maka tentu saja akan cukup menyulitkan untuk beberapa perusahaan yang memang sejak awal selalu menjual komoditinya dalam bentuk CPO.
Ia juga menyampaikan bahwa pemberlakuan bertahap ini, mungkin bisa dimulai dengan memberikan insentif pajak pada perusahaan-perusahaan yang memang secara mayoritas menjual produk CPO mereka di dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga bisa memberikan intensif retribusi (levy) untuk berbagai perusahaan-perusahaan yang memang melakukan ekspor produk turunan CPO.
"Dengan demikian, perusahaan-perusahaan industri kelapa sawit nantinya pasti akan bergerak untuk mengintegrasikan usaha hulu dan hilirnya," ujar Swasti, pada Jumat (5/11/21).
Program ini, tentunya juga akan membuat berbagai perusahaan yang belum memiliki hilir juga akan bisa tergerak untuk melakukan pengembangan usaha hilir.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi