freightsight
Jumat, 19 April 2024

DOMESTIK

PLN Perkuat Rantai Pasokan Biomassa untuk Pltu demi Genjot Transisi Energi

23 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Biomassa

Biomassa via potret.co

Direktur Utama PLN mengajak masyarakat turut dalam rantai pasok co-firing biomassa.

PT PLN (Persero) sedang menguatkan komitmennya dalam transisi energi bersih di Indonesia dengan cara mengintensifkan substitusi batu bara terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ke biomassa.

Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN mengajak masyarakat turut dalam rantai pasok co-firing biomassa. Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan hutan energi dan pengelolaan sampah rumah tangga ini menjadi biomassa dapat menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru.

"Karena kebutuhannya sangat besar, 450 ribu ton tahun ini dan 2,2 juta ton di tahun depan. Harapannya, semua itu bisa disediakan oleh rakyat dan dampaknya akan kembali kepada rakyat," ungkap Darmawan dalam keterangan resminya, Rabu (20/7/2022)

Sekarang ini, PT PLN (Persero) sedang menguatkan komitmennya dalam transisi energi bersih di Indonesia dengan cara mengintensifkan substitusi batu bara terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ke biomassa. Dalam acara Transformation Journey Series #10 bertajuk Strategi Pencapaian Aspirasi Green Melalui Sustainabilitas Pasokan Biomassa untuk Co-Firing PLTU Batu Bara, PLN membahas mengenai strategi pasokan biomassa yang berkelanjutan.

Menurut beliau, substitusi bahan bakar batu bara ke biomassa ini merupakan proyek strategis. Bukan hanya dapat mengurangi ketergantungan atas batu bara yang merupakan energi fosil, langkah ini tentu juga menjadi salah satu cara menurunkan emisi karbon sebelum PLN mempensiunkan PLTU di tahun 2050 mendatang. Dengan co-firing biomassa PLN juga dapat mendapatkan energi bersih dengan peningkatan biaya minimal.

"Melalui teknologi co-firing ini, PLN bisa mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. Menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU, meningkatkan bauran energi serta memaksimalkan potensi PLTU yang ada sebelum akhirnya benar benar pensiun dini," ungkapnya.

Darmawan di sini juga mengatakan target bauran 23% pada tahun 2025 akan dicapai dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Rantai pasokan bahan bakar biomassa akan mengoptimalkan lahan-lahan tandus juga pengolahan sampah. Sehingga dalam prosesnya bisa menciptakan lapangan kerja dan menopang pertumbuhan ekonomi.

“Program co-firing biomassa ini spesial, karena berbasis kerakyatan. PLN bersinergi dengan kampus, komunitas, lembaga sosial, BUMN lain, dan ratusan ribu masyarakat sebagai bagian kekuatan untuk menegakkan energi bersih dalam rangka transisi energi,” ungkapnya.

Di samping itu, Wiluyo Kusdwiharto selaku Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan menuturkan mayoritas penggunaan biomassa sekarang ini masih dipasok dari limbah. Yaitu dari serbuk gergaji, tandan kosong sawit, sekam padi juga sampah. Dengan demikian, PLN juga perlu mengembangkan pasokan biomassa lebih sustain dengan penanaman hutan tanaman energi.

"Kita perlu membangun rantai pasok yang terintegrasi. Mulai dari unit-unit di daerah, anak perusahaan, hingga masyarakat. Mulai dari penanaman hutan, pengangkutan, hingga pemanfaatan dalam PLTU-nya,” ungkapnya.

Beliau juga menilai program co-firing biomassa merupakan smart choice karena mampu meningkatkan bauran EBT sekaligus memanfaatkan aset pembangkit dimiliki oleh PLTU. Program ini sendiri ditargetkan menyumbang 3,5% bauran EBT dengan cara memanfaatkan 10,2 juta ton biomassa untuk 52 PLTU batu bara pada tahun 2025.

PLN juga sudah menguji coba co-firing di 47 PLTU. Hingga pertengahan Juni 2022 telah ada 32 PLTU menggunakan biomassa juga ditargetkan mencapai 35 PLTU pada akhir tahun. Langkah tersebut bisa menghabiskan 540 ribu ton biomassa juga mengurangi emisi karbon 529 ribu ton.

"Dalam menjaga keberlanjutan pasokan, kami telah mengembangkan pilot plan di beberapa daerah. Melalui pendampingan, perencanaan, pengelolaan, hingga komersialisasi. Ini merupakan program kerakyatan yang akan memberikan multiplier effect pada daerah melalui peran serta masyarakat," tuturnya.