EKSPOR
14 Juli 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Kemendag memastikan saat ini tidak terjadi kelangkaan kapal untuk mengangkut ekspor CPO.
Pemerintah memastikan tidak ada kelangkaan kapal angkut ekspor kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) agar proses ekspor CPO berjalan lancar.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Veri Anggrijono menyebutkan, pihaknya sudah mengadakan beberapa kali rapat setelah mendengar informasi mengenai kemungkinan kelangkaan kapal angkut ekspor CPO.
Veri memastikan, saat ini tidak terjadi kelangkaan kapal untuk mengangkut ekspor CPO.
"Dengan adanya informasi mengenai kelangkaan kapal, Kami sudah mengadakan rapat beberapa kali dengan pelaku usaha perkapalan, asosiasi kapal, sepanjang ini menurut informasi dari mereka tidak ada masalah," ujar Veri pada Selasa (12/7/2022).
Terkait anggapan terjadinya penurunan kepercayaan pasar ekspor CPO, menyusul pemerintah yang pernah melarang pengiriman CPO, Veri menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Ia menyebut, pasar internasional memahami kebijakan pemerintah menghentikan sementara lapor CPO guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Terlebih lagi Indonesia adalah eksportir CPO terbesar di dunia dan CPO merupakan komoditas global.
"Kita kan eksportir terbesar, produsen kelapa sawit terbesar, tidak mungkin tidak dipercaya," terang Veri.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Kordinator Bidang Kemarimitan dan Investasi Jodi Mahardi turut merespon, pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan adanya kelangkaan kapal angkut ekspor CPO.
Jodi menyebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah meminta para pelaku usaha perkapalan Indonesia National Shipowners' Association (INSA) untuk menyediakan kapal bagi pelaku usaha eksportir (CPO).
"Kami beberapa minggu lalu sudah mengantisipasi terkait hal ini. Pak Menko juga sudah meminta kesediaan INSA untuk dapat membantu dan menyediakan kapal bagi para pelaku usaha CPO supaya kegiatan ekspor berjalan dengan lancar," jelas Jodi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengungkapkan, kesulitan menemukan kapal pengangkut CPO karena kapal yang biasa disewa beralih mengangkut crude oil dari Rusia. Kata dia hal ini juga membuat sewa kapal CPO menjadi mahal.
“Sekarang freight ke Rotterdam sudah naik dari 75 dollar AS per metrik ton (MT) menjadi 150 dollar AS per MT. Otomatis beban semakin bertambah,” tutur Eddy pada Selasa (12/7/2022).
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi