freightsight
Minggu, 28 April 2024

INFO INDUSTRI

Pemerintah Mendorong Kemitraan Rantai Pasok Komoditas Pertanian di Pacitan

25 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Dokumentasi via mbsnews.id

KemenKopUKM mendorong rantai pasok antara pelaku usaha mikro dengan usaha besar.

KemenKopUKM kini lebih fokus dalam pemberdayaan koperasi untuk sektor rill.

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong kemitraan rantai pasok antara pelaku usaha mikro dengan usaha besar, salah satunya dengan melalui kemitraan rantai pasok antara petani sereh wangi dan jahe merah atau pelaku usaha mikro komoditas pertanian dengan pelaku industri besar yaitu PT. Bintang Toedjoe.

Eddy Satriya selaku Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM menyampaikan bahwa dalam acara Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-75, sekaligus menyaksikan Penandatanganan PKS antara KUD Karya Tani dan KPRI Mulia Agung Sejahtera dengan PT Bintang Toedjoe, di Kawasan Wisata Watu Mejo Mangrove Park Dusun Kiteran Desa Kembang, di Kabupaten Pacitan, Jawa Tengah.

“Kita harapkan kerja sama koperasi dengan PT Bintang Toedjoe dapat berjalan dengan baik, mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani sereh wangi dan jahe merah, sekaligus menciptakan peluang usaha bagi koperasi yang menjadi aggregator,” ungkap Eddy.

“Keterlibatan koperasi yang manaungi usaha mikro bidang pertanian sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7/2021, dimana pasal 8 mengamanatkan Pemerintah mendorong implementasi pengelolaan terpadu Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMK), dalam skema ini koperasi berperan penting sebagai aggregator dan akselerator” pungkasnya.

KemenKopUKM saat ini juga sedang fokus dalam pemberdayaan koperasi untuk sektor rill. Sebagai pilot project, konsep pemberdayaan koperasi untuk sektor riil ini yaitu dengan melalui korporatisasi petani juga nelayan (pangan).

“Beberapa program yang sedang dilakukan yaitu pengembangan budidaya dan hilirisasi kacang koro, hilirisasi sawit rakyat berbasis koperasi, pendampingan bagi koperasi perikanan, serta pendampingan bagi koperasi pengelola Rumah Produksi Bersama (RPB) pada beberapa komoditas seperti minyak nilam, jahe, kayu/rotan, kelapa, dan daging sapi,” ungkap Eddy.

Dalam kesempatan yang sama, Indrata Nur Bayuaji selaku Bupati Pacitan menyampaikan bahwa di daerahnya memiliki produk unggulan menjanjikan seperti kopi, kakao, kelapa, dan olahan ikan. Empat produk unggulan tersebut tentu saja dianggap begitu potensial untuk sektor pertanian Kabupaten Pacitan.

“Kami berharap kedepan akan terjalin sinergi yang kuat antara koperasi dan pelaku usaha maupun petani yang menghasilkan produk unggulan tersebut,” ujar Indra.

Terkait soal sinergi dan kerja sama dijalankan antara koperasi di wilayah Pacitan dengan PT Bintang Toedjoe, Indrata juga ikut mengapresiasi. Beliau berharap dengan kerja sama ini bisa menjadi momentum kebangkitan koperasi yang ada di Kabupaten Pacitan.

Pihaknya siap memfasilitasi penyiapan lahan 15 hektare untuk sereh wangi dan 2 hektare untuk jahe merah yang melibatkan 310 orang petani.

Indra mengatakan “Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pacitan, kami menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas fasilitasi KemenKopUKM yang telah mempertemukan offtaker PT Bintang Toedjoe dengan koperasi dan petani penghasil komoditas jahe merah dan sere wangi”.