freightsight
Selasa, 7 Mei 2024

PELABUHAN

Pelindo Regional 4 Yakin Ekspor Impor Terus Tumbuh Berkat Merger

7 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via wahananews.com

Salah satu pendorongnya terjadi berkat transformasi digital yang dilakukan melalui serah terima operasi subholding yang fokus pada klaster bisnis masing-masing sehingga pelabuhan dapat meningkat secara signifikan.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 dengan yakin memproyeksi kinerja ekspor tahun ini bakal surplus sebesar 10 persen seiring dengan fokus bisnis yang ditangani anak usaha atau subholding Pelindo di beberapa pelabuhan kelolaan.
Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis menyebutkan, peningkatan kegiatan ekspor yang akan dicapai tahun ini tak lepas dari upaya Perseroan yang fokus pada pelayanan masing-masing jenis usaha milik anak usaha (subholding) yang terbentuk sejak Pelindo melakukan merger pada 1 Oktober 2021 lalu.

“Sejak merger pada 1 Oktober 2021 lalu, Pelindo kemudian membentuk 4 anak usaha atau subholding yaitu PT Pelindo Jasa Maritim yang fokus pada layanan jasa marine, peralatan, energi, dan jasa maritim kepelabuhanan lainnya, PT Pelindo Terminal Petikemas yang merupakan operator terminal yang memberikan pelayanan peti kemas, PT Pelindo Multi Terminal untuk menangani semua bisnis perusahaan yang berkaitan dengan operasi terminal multipurpose, serta PT Pelindo Solusi Logistik yang berfokus pada building capability and partnership, expanding connectivity, and beyond end-to-end integration,” terang Enriany.

Sebagai informasi, sejumlah pelabuhan di bawah naungan Pelindo Regional 4 sudah melakukan serah terima operator kepada subholding sesuai dengan klaster bisnis yang dijalankan. Dia menyebutkan, hingga September tahu ini pihaknya sudah menorehkan capaian ekspor di angka 15.242 TEUs. Angka itu menurut Enriany sudah mencapai 91,14 persen dari total ekspor tahun lalu yang sebesar 16.724 TEUs.

“Tahun lalu Pelindo Regional 4 berhasil mencapai kinerja ekspor sebesar 16.724 TEUs. Pada posisi September 2022 ini, capaian ekspor kita sudah di angka 15.242 TEUs. Kami optimistis hingga akhir tahun nanti akan ada peningkatan 10% dari capaian kegiatan ekspor di 2021 lalu,” bebernya.

Adapun menurut Enriany, torehan kinerja ekspor tertinggi itu berasal dari Terminal Petikemas Makassar (TPM), yakni sebesar 10.091 TEUs. Kemudian disusul Makassar New Port (MNP) sebanyak 3.111 TEUs, posisi berikutnya adalah Kaltim Kariangau Terminal (KKT) sebesar 1.240 TEUs, Pelindo Regional 4 Nunukan sebesar 645 TEUs dan Pelindo Regional 4 Balikpapan sebanyak 155 TEUs. Senada dengan optimistis ekspor, Pelindo juga menaruh target kenaikan sebesar 10 persen untuk aktivitas impor melalui pelabuhan-pelabuhan yang ada di kelolaan Regional 4.

“Pertumbuhan sebesar 10 persen itu dari capaian kegiatan impor tahun lalu, yakni sebanyak 18.115 TEUs. Alhamdulillah sampai dengan September tahun ini kegiatan impor di semua pelabuhan di Regional 4 sudah mencapai 12.498 TEUs atau sekitar 68,99 persen,” ujarnya.

Adapun pelabuhan di Regional 4 yang paling tinggi aktivitas impornya hingga September 2022 yakni KKT sebanyak 7.997 TEUs, menyusul TPM 2.546 TEUs, kemudian Nunukan 689 TEUs, lalu MNP 652 TEUs, Tarakan 452 TEUs, dan Balikpapan sebesar 162 TEUs.

Salah satu pendorongnya, sebut Enriany, terjadi berkat transformasi digital yang dilakukan melalui serah terima operasi subholding yang fokus pada klaster bisnis masing-masing sehingga pelabuhan dapat meningkat secara signifikan.

“Dengan transformasi, kami dapat memangkas port stay dan cargo stay yang berimbas pada peningkatan kunjungan atau call kapal. Hal ini tentu saja turut mendongkrak kinerja ekspor impor khususnya di pelabuhan-pelabuhan kelolaan di Regional 4,” tutur Enriany.