freightsight
Jumat, 22 November 2024

PENGIRIMAN LAUT

Pelabuhan 'Raksasa' yang Terletak di Timur Jakarta akan Terus Membesar

10 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pengembangan Pelabuhan Patimban akan terus berlanjut hingga tahap selanjutnya dan dalam waktu dekat ini terminal kontainer hingga perluasan car terminal akan segera dibangun.

Pelabuhan Patimban masih bisa digunakan untuk melakukan kegiatan ekspor - impor mobil dengan volume yang jumlahnya mencapai hingga 10 ribu unit per bulan.

Pengembangan Pelabuhan Patimban akan terus berlanjut hingga tahap selanjutnya. Dalam waktu dekat ini terminal kontainer hingga perluasan car terminal akan segera dibangun.

"Pembangunan Pelabuhan Patimban tetap di lanjut (tahun ini) loan-nya sudah hampir di tanda-tangani untuk perluasan car terminal sampai pembangunan petikemas," ungkap Arief Toha selaku Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, saat ditanya setelah selesai Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI pada Rabu (8/6/2022).

Walaupun nilai pinjaman yang didapat untuk tahapan kedua pelabuhan Patimban ini memang belum bisa dibeberkan, karena ternyata perlu menyesuaikan dengan kebutuhan pengadaan.

Saat ini saja Pelabuhan Patimban masih bisa digunakan untuk melakukan kegiatan ekspor - impor mobil dengan volume yang jumlahnya mencapai hingga 10 ribu unit per bulan.

Kalau tahapan 1.2 maka Patimban bakal memiliki 219 ribu unit kapasitas terminal kendaraan, dan 3,57 juta Teus kontainer pada 2025 mendatang nanti.

Sedangkan pada tahapan akhir Patimban ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2027 mendatang. Sehingga pelabuhan yang berada di kabupaten Subang ini tentu saja akan memiliki kapasitas 5,5 juta Teus peti kemas juga 600 ribu kapasitas terminal kendaraan.

Arief di sini juga menjelaskan bahwa pelabuhan Patimban nanti memang akan membantu meringankan beban pelabuhan Tanjung Priok yang aksesnya terbatas. Sehingga nantinya biaya logistik ini juga bisa menjadi lebih efisien.

"Patimban itu complimentary di Jakarta yang aksesnya terbatas. kemudian ini akan mempengaruhi biaya logistik. maka jalan keluarnya industri wilayah Jawa Barat akan lebih mudah mengakses ke Patimban dari biaya dan kedekatan jadi lebih efisien," ungkapnya.

Sementara itu, untuk industri yang berada di bagian barat provinsi Jawa Barat ini akan masih tetap menggunakan Priok. "Jadi pembagiannya dua yang akan kita optimalkan," jelasnya.