freightsight
Jumat, 26 April 2024

PELABUHAN

Kemenhub Gandeng Jepang Kembangkan Kapasitas Pelabuhan Patimban

3 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan Patimban

Pelabuhan Patimban via detik.net.id

Proyek kerja sama ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan Pelabuhan Patimban dalam mengikuti pertumbuhan volume logistik yang signifikan di masa mendatang.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menandatangani hasil kesepakatan untuk kerja sama peningkatan kapasitas di bidang kepelabuhanan dengan pemerintah Jepang.

Kerja sama ini melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), dalam bentuk Minutes of Meeting on the Japanese Technical Cooperation for the Project for Capacity Development on Port Management Organization in Indonesia.

Minutes of Meeting yang ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha dan Leader Japan International Cooperation Agency (JICA) Mori Hirotsugu ini membahas tentang technical cooperation yang akan diberikan oleh Pemerintah Jepang melalui JICA dalam hal pengembangan sistem pengelolaan pelabuhan, khususnya Pelabuhan Patimban.

Arif mengungkapkan, bahwa proyek kerja sama ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan Pelabuhan Patimban dalam mengikuti pertumbuhan volume logistik yang signifikan di masa mendatang.

"Pada program kerja sama ini, KSOP Patimban ditunjuk sebagai rekanan JICA dan akan bertanggung jawab memastikan proyek kerja sama berjalan lancar dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya," jelas Arif pada Kamis (2/6/2022).

Lanjut Arif, proyek ini dilaksanakan dalam kerangka Colombo Plan Technical Cooperation Scheme antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia dan merupakan salah satu dari kegiatan yang didanai melalui Hibah Pemerintah Jepang Tahun Anggaran 2022.

Menurut Arif, proyek ini sendiri meliputi kerja sama teknis di berbagai bidang, antara lain Manajemen Pelabuhan, Keselamatan Navigasi Kapal, pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan, termasuk kanal dan cekungan, pengembangan Back-Up Area, serta Pendidikan dan Pelatihan terkait bidang tersebut.

"Proyek kerja sama ini akan dilaksanakan selama 36 bulan, di mana Kepala KSOP Patimban akan bertindak selaku Project Manager. Sedangkan experts dari JICA akan memberikan panduan teknis, saran, dan rekomendasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tersebut," pungkas Arif.

Arif menambahkan, bahwa untuk memfasilitasi koordinasi antara organisasi yang terkait dalam pengimplementasian proyek ini, akan dibentuk Komite Koordinasi bersama yang disebut dengan JCC, dengan anggota dari Kementerian/Lembaga (KL) atau stakeholder terkait dari pihak Indonesia maupun Jepang.

Dalam kesempatan tersebut, Arif menyampaikan apresiasinya pada Pemerintah Jepang melalui JICA, yang telah berkenan memberikan dukungan teknis, khususnya kepada KSOP Patimban, untuk mengambil peran utama dalam sistem manajemen pelabuhan dan pemeliharaan fasilitas Pelabuhan Patimban. Lebih lanjut, Arif juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mewujudkan kerja sama teknis ini.

"Saya percaya semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Minutes of Meeting ini telah memberikan upaya terbaik. Saya harap, cita-cita kita untuk meningkatkan daya saing Pelabuhan Patimban dapat tercapai, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutup Arif.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Patimban diharapkan dapat meningkatkan indeks logistik nasional, serta berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjadi hub baru yang berdaya saing di Asia Tenggara. Dia juga berharap kegiatan ekspor di Patimban ini semakin meluas.

Pelabuhan Patimban yang dibangun sejak tahun 2018 lalu, pembangunannya saat ini masuk pada tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs, dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai 218.000 CBU serta Terminal RoRo 200 meter.

Proyek ini ditargetkan selesai pada 2027 mendatang dengan kapasitas ultimatenya mencapai 7,5 juta TEUs dan 600 ribu kendaraan CBU.