freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Neraca Perdangangan Februari 2022 Sebabkan Surplus Semakin Menipis

22 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Perdagangan Logistik

Pelabuhan Logistik via vibiznews.com

• Neraca perdagangan periode Februari 2022 mengalami tekanan terhadap surplus.

• Tren peningkatan impor tersebut juga melanjutkan estafet pertumbuhan dari Januari tahun ini dengan total impor 711,2 juta dolar AS yang tumbuh 44,37 persen secara YoY.

Neraca perdagangan otomotif terhimpun dalam HS 87 terdiri dari kendaraan bermotor serta bagiannya selama periode Februari 2022 telah mengalami tekanan terhadap surplus.

Mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) rupanya total dari nilai ekspor Februari 2022 telah mencapai 761,3 juta dolar AS dan kinerja itu tumbuh month to month dari bulan sebelumnya yang hanya 2,3 persen. Jika dibandingkan dengan kinerja periode sama tahun lalu menembus 813,5 juta dolar AS tentu kinerja tersebut menurun 6,4 persen.

Secara keseluruhan tentunya kinerja ekspor periode Januari-Februari 2022 mengalami menurun 2,2 persen jika dibandingkan capaian keseluruhan ekspor periode dua bulan pertama tahun lalu yang sebesar 1,53 miliar dolar AS.

Namun, sebaliknya dengan nilai impor HS 87 melesat tajam year on year dengan total impor Februari 2022 sebesar 659,4 juta dolar AS melambung hingga 48,2 persen dibandingkan 444,9 juta dolar AS pada periode sebelumnya.

Tren peningkatan impor tersebut juga melanjutkan estafet pertumbuhan dari Januari tahun ini dengan total impor 711,2 juta dolar AS yang tumbuh 44,37 persen secara YoY. Total keseluruhan impor Januari-Februari 2022 bertumbuh signifikan 46,1 persen dibandingkan dua bulan pertama 2021.

Untuk periode dua bulan pertama 2022 menurun signifikan terhadap surplus neraca dagang otomotif dan produk turunannya sedangkan Januari-Februari 2021 surplus tercatat 602,4 juta dolar AS pada dua bulan pertama 2022 surplus itu tersisa hanya 134,2 juta dolar.

Jika dilihat dari data statistik tersebut tentu saja kinerja ekspor sebenarnya berjalan normal sebagaimana periode tahun sebelumnya yang kinerja itu rata-rata hanya mencapai di atas 720 juta dolar AS.

Surplus lebih dikarenakan kenaikan signifikan dari sisi impor sejak kuartal terakhir tahun lalu, nilai impor HS 87 tembus 650 juta dolar AS yang dalam periode sebelumnya impor sekitar 450 juta dolar AS.