freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Ekspor Meningkat, Neraca Perdagangan RI Surplus Besar di Februari 2022

18 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Neraca Perdagangan

Ekspor Perdagangan via logistiknews.id

• Kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2022 didorong oleh peningkatan ekspor yang lebih tinggi dibanding impor. Peningkatan ekspor disebabkan oleh lonjakan harga komoditas ekspor Indonesia di pasar global terutama CPO dan batu bara.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia akan mencatatkan surplus sebesar US$3,1 miliar pada Februari 2022. Surplus tersebut melonjak tinggi dibanding capaian surplus pada bulan sebelumnya yang mencapai US$930 juta. Menurut Josua, kenaikan surplus tersebut dipicu oleh peningkatan nilai ekspor yang lebih tinggi dibanding impor.

“Kenaikan nilai ekspor ditentukan oleh kenaikan harga komoditas ekspor Indonesia di pasar global, seperti yang terjadi pada CPO dan batu bara. Kedua komoditas tersebut mengalami kenaikan harga di atas 10 persen,” kata Josua pada Senin (14/3/2022).

Di samping itu, Josua menyebutkan kinerja ekspor juga mengalami peningkatan dari segi volume. Hal ini didorong oleh ekspor penundaan ekspor batu bara yang terjadi pada Januari 2022 lalu karena adanya aturan larangan ekspor komoditas tersebut.

Sementara itu, impor pada Februari 2022 diperkirakan masih mencatatkan angka pertumbuhann yang positif, seiring dengan kenaikan impor migas. Menurutnya, ini sejalan dengan lonjakan harga minyak mentah dunia yang mencapai 11,47 persen pada Februari 2022.

“Di lain sisi, pertumbuhan impor cenderung terbatas akibat penurunan laju aktivitas industri manufaktur dalam negeri, terefleksi dari PMI Manufaktur yang mencatatkan penurunan menjadi 51,2 dari sebelumnya 53,7,” tutur Josua.

Dia memperkirakan, impor Indonesia dalam neraca perdagangan mengalami pertumbuhan sebesar 37,32 persen yoy pada Februuari 2022.

Dalam kesempatan berbeda, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga memperkirakan perdagangan Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar US$3,29 miliar pada Februari 2022 yang naik signifikan dari US$0,93 miliar pada bulan sebelumnya.

Faisal mengatakan, peningkatan tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pencabutan larangan ekspor batu bara yang diberlakukan pada Januari 2022, namun juga kenaikan harga komoditas utama dunia yang melejit akibat eskalasi konflik Rusia dan Ukraina.

“Faktor pendorong perbaikan surplus neraca perdagangan ini antara lain karena pencabutan larangan ekspor batu bara serta lonjakan harga komoditas batu bara,” katanya Senin (14/3/2022).

Dia memperkirakan kinerja ekspor Indonesia akan menguat pada pertumbuhan sebesar 43,09 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Di samping itu, kembalinya PMI manufaktur ke zona ekspansi memperbaiki permintaan dari China serta peningkatan Baltic Dry Index yang turut mendorong pemulihan kinerja ekspor Indonesia.

Di sisi lain, kinerja impor diperkirakan akan meningkat sebesar 39,74 persen yoy, naik dari pertumbuhan 36,77 persen pada Januari 2022. Adapun kinerja impor yang tetap tinggi menurutnya disebabkan aktivitas masyarakat yang tetap normal dan tidak terdampak meskipun penyebaran Covid-19 varian Omicron sempat meningkat.