freightsight
Sabtu, 20 April 2024

INFO INDUSTRI

Menteri Keuangan Suntik Dana Rp25 Triliun untuk Pembangunan Tol

10 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Menteri Keuangan

Sri Mulyani via Dokumentasi Kemenkeu

• Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 23,85 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero) tahun ini.

• Direktur Utama Hutama Karya Budi Hartono mengatakan, PMN Rp25,2 triliun akan digunakan untuk mempercepat perampungan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera.

Suntikan dana Penyertaan Modal Negara digelontorkan Menkeu pada dua perusahaan BUMN PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) dalam rangka merampungkan pembanguan ruas tol Sumatera dan Jawa.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 23,85 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero) tahun ini. Suntikan PMN diberikan ke PT Hutama Karya dalam rangka pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang sudah dilangsungkan sejak 2015 silam.

"Tahun 2022 ini Hutama Karya masih akan mendapat suntikan modal sebesar Rp23,85 triliun untuk menyelesaikan Trans Sumatera," tutur Menkeu Sri Mulyani dalam sambungan virtual konferensi pers, Jumat (4/2/2022).

Suntikan PMN 2022 ke Hutama Karya lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Pada 2021, PMN yang diberikan pemerintah mencapai Rp25,2 triliun. PMN tersebut digelontorkan untuk mendukung Hutama Karya merampungkan proyek strategi nasional (PSN) terutama untuk Ruas Tol Sumatera.

"Untuk merampungkan pembangunan Trans Sumatera yang ruasnya meliputi Kuala Tanjung-Parapat, Sigli-Banda Aceh, Lubuk Linggau-Bengkulu, hingga bermuara di Stabat-Pangkalan Brandan," tutur Sri Mulyani.

Sementara itu, Direktur Utama Hutama Karya Budi Hartono mengatakan, PMN Rp25,2 triliun akan digunakan untuk mempercepat perampungan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera. Menurutnya, kepercayaan dari pemerintah melalui suntikan dana tersebut harus memberikan dampak nyata bagi kinerja korporasi dan yang terpenting bermanfaat secara optimal untuk kepentingan bangsa Indonesia.

Tak hanya Hutama Karya, PMN juga disuntikkan pada perusahaan pelat merah lainnya yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Dari perjanjian kontrak yang ditandatangani, BUMN dengan kode emiten WSKT ini akan memperoleh PMN Rp3 triliun. Dalam praktiknya, PMN tersebut bakal digunakan untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan Trans Jawa bagian WSKT.

“Tahun in Waskita Karya mendapat tambahan PMN Rp3 triliun untuk merampungkan pembangunan ruas tol Sumatera dan Jawa bagian WSKT,” pungkasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo memastikan PMN yang diturunkan Kemenkeu akan digunakan dengan akuntabilitas tinggi dan sesuai peruntukkannya.

Pria yang kerap disapa Tiko itu menambahkan, penyelesaian waktu pembangunan harus sesuai program yang ditentukan. Efisien waktu pengerjaan harus maksimal dan mampu menurunkan cost per kilometer dengan kualitas baik serta mengatur manajemen keuangan dan cashflow Hutama Karya dan Waskita.