freightsight
Jumat, 22 November 2024

PELABUHAN

Menhub Usulkan Peningkatan Operasional Pelabuhan KIT Batang

6 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

KIT Batang

KIT Batang via detik.net.id

KIT Batang yang tengah dibangun harus didukung dengan infrastruktur transportasi seperti pelabuhan yang ekonomis agar biaya operasionalnya tidak mahal.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginginkan operasional pelabuhan lebih efisien dan ekonomis. Terutama dalam menunjang Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.

Ia mengungkap KIT Batang yang tengah dibangun harus didukung dengan infrastruktur transportasi seperti pelabuhan yang ekonomis agar biaya operasionalnya tidak mahal.

Hal ini disampaikan Menhub Budi saat mengecek progres pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi untuk mendukung konektivitas dari dan menuju KITB.

“KITB adalah pusat kawasan industri terpadu. Jadi harus benar-benar memikirkan bagaimana operasional pelabuhan berjalan dengan baik. Operasional pelabuhan berjalan baik apabila ada satu runtutan operasi yang mudah dan efisien. Mulai dari jarak tempuhnya, aksesibilitasnya, levelingnya, dan sebagainya,” ujar Menhub Budi, mengutip keterangan resminya pada Senin (4/7/2022).

Menhub Budi mengungkap, akan membahas lebih detail terkait teknis operasional pembangunan pelabuhan di KITB dengan sejumlah pihak. Sejumlah infrastruktur transportasi yang akan dibangun di kawasan industri tersebut.

Diantaranya, di sektor kereta api yaitu, pengembangan Stasiun Plabuan dan reaktivasi jalur KA Semarang Tawang – Pelabuhan Tanjung Emas. Sementara di sektor laut yaitu, pembangunan pelabuhan daratan (dry port) dan pembangunan jetty/trestle/dermaga.

Adapun pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi tersebut rencananya mulai dibangun dari tahun 2022 hingga 2024.

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan infrastruktur transportasi harus disambungkan ke pusat kegiatan seperti kawasan industri, diharapkan dapat memperlancar konektivitas pergerakan logistik dari dan ke Kawasan Industri di Batang.

Ia memandang dengan lancarnya pergerakan akan mengefisienkan biaya logistik dan akan meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan di kawasan ini.

Pada Juni 2022 lalu, Presiden Jokowi mengunjungi KITB untuk melihat dimulainya tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi.

Presiden menyebut bahwa investasi ini merupakan investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.

Keberadaan kawasan ini diharapkan mampu memberikan efek berganda. Yakni mendatangkan investasi dari luar, membuka lapangan kerja yang luas.

Serta menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Batang, Kendal, Semarang, dan daerah sekitarnya.

Usai mengunjungi KITB, Menhub Budi menggunakan kereta inspeksi dari Stasiun Plabuan Batang ke Stasiun Semarang Tawang, untuk mengecek progres pembangunan perbaikan talud/tanggul penahan banjir rob air laut. Kemudian memastikan alur masuk pelabuhan Tanjung Emas agar berjalan lancar dan terjamin keselamatannya, serta memastikan lampu navigasi beroperasi normal.

Selain itu, Menhub Budi juga memastikan progres pembangunan tanggul Pelabuhan Tanjung Emas pasca banjir berjalan sesuai rencana, berkolaborasi Kementerian PUPR dan PT. Pelindo.

Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo ini akan terus dilakukan pengembangannya hingga tahun 2024. Diproyeksikan pada tahun 2024, pelabuhan ini mampu melayani petikemas sampai 900 ribu TEUs, 2 juta ton curah kering, 1,3 juta ton curah cair, dan 532 ribu ton general cargo.

Diberitakan sebelumnya, total investasi implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) mencapai US$ 9,8 miliar atau setara Rp 142 triliun.