freightsight
Rabu, 30 Oktober 2024

PELABUHAN

Menhub Minta Agar Waktu Sandar Antar Pelabuhan Dipercepat Demi Optimalkan Tol Laut

19 Januari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan tol laut

Kapal tol laut via Dok Kemenhub

• Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan pelabuhan yang berada di Nusa Tenggara Timur, yakni Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor serta Pelabuhan Aurentius Say di Maumere, Kabupaten Sikka.

• Menhub menilai ada beberapa upaya yang harus dilakukan agar bisa mengoptimalkan layanan kapal tol laut, yang mana diantaranya adalah mempersingkat waktu sandar dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan pelabuhan yang berada di Nusa Tenggara Timur, yakni Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor serta Pelabuhan Aurentius Say di Maumere, Kabupaten Sikka. Tujuan dari dilakukannya kunjungan pada, Jumat (14/0120) ini adalah untuk meninjau secara langsung kinerja Kapal Tol Laut.

Pada kunjungan tersebut, secara langsung Budi memberikan himbauan agar layanan tol laut bisa dioptimalkan untuk pengiriman logistik ke berbagai daerah terpencil.

“Kapal tol laut hadir untuk memastikan distribusi logistik dapat menjangkau daerah terpencil dan terluar seperti Alor, Maumere, dan daerah lainnya secara berkelanjutan,” kata Budi dalam keterangannya, Jumat (14/01/2022).

Menhub menilai ada beberapa upaya yang harus dilakukan agar bisa mengoptimalkan layanan kapal tol laut, yang mana diantaranya adalah mempersingkat waktu sandar dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya, serta melakukan optimalisasi pemanfaatan layanan digital kapal tol laut kerjasama antara Kemenhub dan BRI.

Tidak bisa dielakan bahwa keberadaan kapal tol laut memang telah menjadi salah satu kebutuhan terpenting masyarakat NTT. Karena kapal tol laut bisa mempercepat waktu pengiriman logistik. Dengan pergerakan kapal yang semakin cepat, maka biaya juga akan lebih efisien.

"Selain itu juga mencegah keterlambatan kedatangan kapal. Yang tadinya satu trayek bisa 14-20 hari, bisa dipangkas menjadi 10 hari,” imbuh Budi.

Dia melanjutkan agar bisa mempercepat waktu pergerakan kapal, maka diperlukan penambahan beberapa infrastruktur di pelabuhan, misalnya untuk kegiatan bongkar muat. Sehingga nantinya kapal tidak akan memakan waktu lama untuk sandar di satu pelabuhan, dan lebih cepat bergerak ke wilayah lain.

Saat ini, pihak Kementerian Perhubungan juga terus melakukan integrasi dengan Bank BRI agar mereka bisa lebih maksimal untuk memanfaatkan layanan digital, yakni dengan mengintegrasikan aplikasi Sitolaut dengan layanan perbankan digital dari BRI.