PELABUHAN
2 November 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Kemenhub menilai efisiensi logistik Indonesia bisa dicapai dengan menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok dan Patimban sebagai Hub logistik.
Menhub mengapresiasi masuknya pelayaran asing CMA CGM mampu mengangkut kapasitas.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai bahwa efisiensi logistik yang ada di Indonesia bisa dicapai, salah satunya menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok dan Patimban sebagai Hub logistik. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menuturkan bahwa program tersebut penting segera direalisasikan untuk bisa memangkas biaya logistik.
"Apa artinya Hub? Ini berarti Kita mengkonsolidasikan barang kita di seluruh Indonesia ke titik sekarang, mungkin baru Tanjung Priok. Tapi nanti Patimban juga supaya jumlah yang diangkut dari Indonesia lebih banyak," kata Menhub, Senin (31/10/2022).
Di samping itu, Menteri akrab disapa BKS ini menyebut upaya menekan biaya logistik tidak mungkin dilakukan pemerintah seorang diri. Pemerintah, imbuhnya, membutuhkan kerja sama dari para operator juga perusahaan pelayaran. Menhub mengapresiasi masuknya pelayaran asing CMA CGM mampu mengangkut kapasitas hingga 16.000 TEUs. Ini menunjukkan Indonesia diminati operator perdagangan internasional karena dapat memberikan layanan direct call ke Amerika Serikat (AS).
"Artinya lagi dengan kapal besar dan direct call maka logistic cost yang kita tanggung semakin murah. Sehingga daya saing daripada Indonesia mengirimkan barang-barang itu akan lebih murah," ujarnya.
Budi Karya menilai semakin banyaknya kapasitas barang diangkut pelayaran tentu berbanding lurus dengan efisiensi logistik. Beliau meminta kepada pemangku kepentingan terkait supaya bisa melayani dengan baik kepentingan dibutuhkan pelaku usaha.
Pasalnya, pelayanan menjadi kunci memberikan kemudahan untuk pelaku usaha dan memberikan kemudahan dengan efisiensi. Di samping itu, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Wisnu Handoko menilai masuknya pelayaran asing memberikan layanan direct call dapat memangkas biaya logistik lebih ekonomis karena pelaku ekspor tidak perlu mengirim barangnya lewat Pelabuhan di negeri tetangga.
"Ada kapal CMA CGM yang melayani rute langsung ke pantai Barat Amerika Serikat. Dengan jadwal reguler tiap minggunya, eksportir bisa konsolidasi muatan UMKM dan manufaktur di Indonesia," ujar Wisnu.
Beliau memperkirakan pelaku dapat melakukan efisiensi hingga 15 persen sampai 20 persen dengan adanya pelayaran langsung dibandingkan ketika pelaku melakukan pengiriman secara transit ke Singapura.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi