freightsight
Jumat, 26 April 2024

DOMESTIK

Menhub Jaga Kelancaran Distribusi Bahan Pangan Pokok Melalui Tol Laut

4 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Dokumentasi via infopublik.id

Dengan lancarnya distribusi, diharapkan dapat menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng dan bahan pokok lainnya di seluruh wilayah Indonesia.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan komitmennya untuk menjaga kelancaran distribusi bahan pangan pokok (bapok) sebagai prioritas guna menstabilkan harga di pasar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, Kemenhub berencana merealisasikan hal tersebut melalui pemanfaatan kapal-kapal tol laut. Dengan lancarnya distribusi, diharapkan dapat menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng dan bahan pokok lainnya di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami siap mengirimkan beras, minyak goreng, atau komoditas bahan pangan lainnya, melalui kapal tol laut dengan rute yang fleksibel. Menyesuaikan dengan kebutuhan di daerah mana yang kekurangan dan kami akan lakukan rotasi kapal tol laut ke daerah tersebut,” ujar Menhub saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang di Jakarta, pada Senin (3/10/2022).

Menhub memaparkan, perubahan rute tol laut yang secara dinamis telah dilakukan, yaitu pada saat pengiriman minyak goreng subsidi melalui rute Medan (Belawan) ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelumnya, sekitar 1,3 juta liter atau 1.200 ton minyak goreng kemasan diangkut menggunakan kapal tol laut KM. Kendhaga Nusantara 12 dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju ke sejumlah daerah di wilayah Timur Indonesia, yakni Papua, Maluku dan NTT.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, pemangku kepentingan sektor transportasi telah menginisiasi program tanggung jawab sosial/CSR sebagai bagian dari upaya menghilangkan disparitas harga barang khususnya di wilayah Timur Indonesia, dengan mengajak anak-anak muda asal Merauke, Papua untuk studi banding/belajar tentang produksi pertanian di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Melalui program ini diharapkan mereka bisa menerapkan budidaya padi serta meningkatkan kualitas beras di Merauke.

“Merauke punya potensi yang besar baik lahan, maupun SDM-nya. Kami harapkan nantinya Merauke dapat men-supply kebutuhan beras di Papua, Maluku, NTT, dan sekitarnya, sehingga dapat mengurangi biaya distribusi jika harus dikirim dari pulau Jawa,” ucap Menhub.

Selain melalui transportasi laut, pemerintah pusat juga mendorong pemerintah daerah melalui APBD-nya, untuk mensubsidi biaya distribusi melalui transportasi darat. Menhub mengatakan, akan mengoordinasikannya dengan pemda melalui para Kepala Dinas Perhubungan.

“Contoh, jika suatu komoditas seperti telur dan bawang itu banyak di Brebes, maka dari daerah lain bisa membeli di Brebes dengan mensubsidi ongkos transportasinya,” tutur Menhub.

Tinjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang dilakukan untuk memastikan harga beras tetap stabil di tengah terjadinya inflasi yang dialami seluruh negara akibat ketidakpastian situasi global saat ini.

“Kolaborasi ini penting untuk menentukan langkah yang konkret, dalam upaya mengendalikan inflasi. Insha Allah kalau kita lakukan bersama, masalahnya bisa diselesaikan,” kata Menhub.

Turut hadir dalam peninjauan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi, Dirut Perum Bulog Budi Waseso, serta Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia/ID Food Frans Marganda Tambunan.