freightsight
Minggu, 24 November 2024

INFO INDUSTRI

MenKop Teten Ungkap Baru 7% UMKM Terhubung Rantai Pasok Industri

9 Juni 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via pajakku.com

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) mencatat UMKM yang terhubung dengan rantai pasok industri besar baru sekitar 7%.

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) mencatat UMKM yang terhubung dengan rantai pasok industri besar baru sekitar 7%.

Oleh karena itu pemerintah mengoptimalkan peran dan fungsi Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) demi mengakselerasi peningkatan kelas pelaku UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM) Teten Masduki mengatakan persentase UMKM yang terhubung dengan rantai pasok industri besar tersebut terbilang kecil.
Di negara tetangga, seperti Vietnam, jumlah UMKM yang terhubung ke industri besar sudah mencapai 24%.

Untuk itu, Teten berharap peran tenaga pendamping dan pengelola PLUT-KUMKM dapat terlibat lebih aktif dalam mengubah cara pandang berusaha dari para pelaku UMKM agar tidak lagi berproduksi sendiri-sendiri dengan skala kecil.

"Penting bagi kita untuk mendampingi mereka selain untuk mulai berproduksi berbasis teknologi juga perlu mengarahkan mindset agar usaha mereka berbasis industri," ucap Teten.

Dia juga menjelaskan, selama ini mayoritas pelaku UMKM masih belum memiliki rencana bisnis (bisnis plan) yang terukur. Akibatnya sebagian besar UMKM terjebak dalam model bisnis konvensional dan tidak berkembang.

"Jadi strategi besar kita adalah mendorong UMKM untuk berevolusi dan tidak terus-menerus memproduksi di sektor berteknologi rendah. Kita harus mulai masuk ke produk berbasis kreativitas dan berbasis teknologi," tuturnya.

Untuk mencapai target itu, kata Teten peran dari PLUT harus diperbesar. Para pendamping dan pengelola PLUT harus mengarahkan para pelaku UMKM untuk dapat berinovasi dan menciptakan market baru dengan peningkatan daya saing produknya.
Teten meminta para pendamping dan pengelola PLUT bisa mendorong pelaku UMKM menciptakan produk-produk berkualitas berbasis keunggulan di setiap wilayahnya.

Di sisi lain pendamping dan pengelola PLUT diharuskan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam layanannya termasuk dalam hal proses produksi UMKM.

"Kami punya agenda besar untuk melakukan transformasi UMKM dari yang berteknologi rendah ke teknologi yang tinggi. Kami juga sedang mendorong UMKM agar skala usahanya naik dengan melakukan transformasi digital," pungkasnya.