freightsight
Kamis, 2 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Maret 2022 Sumatera Utara Tak Lagi Ekspor Karet ke Rusia

16 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Karet

Karet via vibiznews.com

Pada Maret 2022 Rusia resmi keluar dari daftar negara pangsa ekspor karet Sumut.

Walaupun tidak ada ekspor ke Rusia, sama sekali tidak mempengaruhi kinerja ekspor.

Pada Maret 2022 Rusia telah keluar dari daftar negara pangsa ekspor karet Sumatra Utara.

Padahal, negara ini telah mengimpor karet Sumatra Utara sebanyak 120 ton pada Februari 2022 dan duduk pada urutan ke-22 dari 30 negara tujuan ekspor pada bulan lalu.

Sedangkan pada Januari 2022 volume ekspor karet ke Rusia tercatat hingga 374 ton dan duduk pada urutan ke-18 dari 34 negara pangsa ekspor.

Edy Irwansyah selaku Sekretaris Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara pada Minggu (10/4/2022) mengatakan bahwa rupanya pada bulan Maret sudah tidak ada ekspor ke negara ini.

Edy mengatakan bahwa penyebab nihilnya ekspor karet ke Rusia pada Maret 2022 lalu ini disebabkan oleh kapal pengangkut yang berhenti beroperasi. Alasannya memang tak lain karena situasi geopolitik yang saat ini sedang memanas antara Rusia dan Ukraina.

Edy juga mengatakan walaupun tidak ada ekspor ke Rusia, sama sekali tidak akan mempengaruhi kinerja ekspor.

Pada Maret 2022 lalu saja volume ekspor karet Sumatra Utara telah tercatat 33.882 ton yang meningkat 18,1 persen jika dibanding dengan Februari 2022 yang jumlahnya hanya 28.698 ton.

Peningkatan ini tentu saja dipengaruhi oleh lonjakan demand atau permintaan dan berkurangnya permasalahan delay shipment atau penundaan pengapalan.

Walaupun terjadi peningkatan jika dibanding bulan sebelumnya tentu saja ekspor karet Sumatra Utara masih saja tercatat turun jika dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Berdasar catatan Gapkindo Sumatra Utara bahwa total volume ekspor karet pada Triwulan I 2022 menurun sebanyak 4,97 persen yang menjadi 95.188 ton jika dibandingkan dengan Triwulan I 2021.

Pada Maret 2022 saja ada 31 negara dengan tujuan ekspor karet Sumatra Utara dan lima negara dengan kontribusi terbesar yaitu Jepang, China, Brazil, Turki, Kanada.

Masing-masing persentasenya adalah 38,70 persen kemudian 9,03 persen kemudian 8,66 persen dan menjadi 7,56 persen serta 7,42 persen.