freightsight
Senin, 29 April 2024

INFO INDUSTRI

Kurangi Impor, Pertamina Kembangkan Inovasi Teknologi Katalis FCC

28 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pertamina

Dokumentasi Pertamina

• PT Pertamina (Persero) mengembangkan inovasi untuk mendukung pengembangan teknologi yang memproduksi katalis Fluid Catalytic Cracking (FCC).

• Direktor Operasi PT KPI menyebutkan harapan dari inovasi ini tidak berhenti hanya pada uji coba di Kilang Plaju, namun juga dapat diimplementasikan pada kilang Pertamina lainnya yang akan membangun unit RFCC.

Fungsi Research Technology and Innovation (RTI) Pertamina bersama Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, PT Kilang Pertamina International (KPI) telah melakukan serangkaian uji coba terhadap katalis FCC pada Kilang Plaju dengan volume injeksi sebesar 250 MT. Proses injeksi telah berlangsung sejak Desember 2021 hingga Februari 2022. Performa katalis ini terbukti berhasil meningkatkan performa unit FCC di Kilang Plaju dalam parameter yield gasoline dan RON gasoline.

Katalis FCC adalah zat yang berguna untuk meningkatkan laju reaksi kimia dalam proses pengolahan produk migas pada kondisi tertentu. Dalam proses pengolahan, Katalis FCC berfungsi sebagai pemecah “crack” fraksi berat minyak bumi dengan kandungan berat molekul dan titik didik tinggi menjadi produk bernilai tinggi seperti LPG, bensi, olefin, hingga produk petrokimia.

Senior Vice President RTI Pertamina, Oki Muraza menerangkan, formulasi Katalis FCC Pertamina telah melalui serangkaian proses pengujian. Mulai dari tahap formulasi kemudian uji skala laboratoriam yang sudah dilakukan sejak 2016. Selanjutnya diberlakukan skala pilot plant melalui validasi dari lembaga internasional hingga berhasil dirumuskan formulasi yang sesuai dengan kebutuhan Kilang Plaju.

Direktor Operasi PT KPI Yulian Dekri menyebutkan harapan dari inovasi ini tidak berhenti hanya pada uji coba di Kilang Plaju, namun juga dapat diimplementasikan pada kilang Pertamina lainnya yang akan membangun unit RFCC.

“Apresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh pihak khususnya PT KPI dan Fungsi RTI yang terus mendukung pengembangan proyek Katalis FCC ini hingga mencapai hasil yang memuaskan dan memenuhi harapan semua pihak,” tutur Dekri dalam siaran pers pada Sabtu (26/2/2022).

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman juga mengungkapkan penguasaan teknologi Katalis FCC secara mandiri merupakan sebuah inovasi yang sangat berkontribusi bagi industri minyak dan gas (migas) di Indonesia. Mengingat saat ini kebutuhan Katalis FCC masih dipenuhi melalui impor. Kedepannya teknologi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan katalis industry pengilangan minyak (refinery) dan petrokimia.

“Kami mengharapkan pengembangan Katalis FCC ini ke depannya mampu mendukung peningkatan produksi petrokimia terutama di era transisi energi, mengurangi ketergantungan terhadap impor katalis untuk keperluan industri nasional, dan mampu mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional,” pungkas Fajriyah Usman.