freightsight
Sabtu, 27 April 2024

INFO INDUSTRI

Kendaraan Listrik Ciptakan Efisiensi dan Tingkatkan Produktivitas Industri Logistik

8 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via koran jakarta

Pos Indonesia mendorong transisi energi melalui migrasi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik.

Kementerian ESDM mengungkapkan sepeda motor listrik dapat menghemat BBM hingga 60%.

PT Pos Indonesia (Persero) ikut mendorong transisi energi yang salah satunya melalui migrasi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik. Hal ini tentu sebagai bentuk langkah dalam menciptakan efisiensi serta meningkatkan produktivitas dalam mengelola bisnis logistik yang di dalamnya berkaitan dengan perjalanan.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana atau yang akrab disapa Ana mengungkapkan bahwa kendaraan listrik bukan hanya bisa memberikan manfaat bagi perseroan, tetapi juga untuk lingkungan. Hal ini tentu dikarenakan kendaraan listrik dapat menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional.

"Strategi kami bertahap untuk menggantikan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik," katanya dalam keterangan di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, (31/10).

Pemerintah untuk saat ini sedang memberikan instrumen yang kuat demi bisa mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui berbagai insentif fiskal. Ana menilai bahwa hal tersebut menjadi angin segar terutama untuk industri logistik yang ada di dalam negeri yang fokus untuk bisa memperbaharui kendaraan-kendaraan mereka yang memang awalnya menggunakan BBM menjadi listrik.

"Kami senang karena pemerintah memberikan insentif untuk perusahaan-perusahaan yang fokus melakukan migrasi," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mengungkapkan bahwa sepeda motor listrik ini dapat menghemat BBM hingga 60 persen jika dibandingkan dengan menggunakan sepeda motor berbahan bakar bensin.

Pada tahun 2021, Kementerian ESDM juga telah melakukan uji jalan 100 unit sepeda motor listrik hasil konversi. Lebih dari 100 sepeda motor itu sudah lulus uji dan layak jalan sejauh 10.000 kilometer selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan, macet dalam kondisi hujan maupun panas serta dapat pelat nomor yang berwarna biru dari pihak kepolisian.

Program konversi itu juga memberikan manfaat seperti penghematan BBM sebanyak satu liter per hari per unit atau total 34 kiloliter per tahun juga penurunan emisi karbondioksida yang jumlahnya 0,72 ton per hari per unit atau total sebesar 24,4 ribu ton karbondioksida per tahun.

Lebih lanjut lagi, Ana juga menuturkan Pos Indonesia memiliki 10 unit mobil listrik dan 200 unit sepeda motor listrik. Perseroan, ungkap beliau, juga menargetkan bahwa seluruh kendaraan di wilayah Kantor Pos Bali dapat sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik pada tahun ini.

Beliau menuturkan, Bali adalah lokasi puncak penyelenggaraan Presidensi G20, sehingga Pos Indonesia mempercepat program kendaraan listrik tersebut. Hal ini sebagai bukti kepada dunia soal keseriusan Indonesia dalam melakukan program transisi energi.

"Sekarang sudah 30 unit, target kami tidak banyak sekitar 100 unit di Bali. Kami segera percepat keseluruhan jadi nanti kita bisa declare dan secara total Bali sudah bisa pakai listrik," ujar Ana.

Selain untuk mendorong migrasi ke kendaraan konvensional BBM menjadi kendaraan listrik, Pos Indonesia juga memanfaatkan energi terbarukan bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk kantor pos yang berada di Bali. Menurutnya, menjelang acara puncak Presidensi G20, tidak sedikit delegasi mampir ke Kantor Pos Nusa Dua di Bali demi membeli materai atau mengirim paket.

Pos Indonesia juga menjadikan kantor pos di sana sebagai showcase mengenai pemanfaatan energi terbarukan dan kendaraan listrik yang dilakukan oleh industri logistik Indonesia.