freightsight
Jumat, 22 November 2024

DOMESTIK

Kementerian Pertanian Segera Impor 3 Juta Vaksin PMK dari Prancis, Idul Adha Aman?

10 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Vaksin

Hewan Ternak via bisnis.com

Kementan akan mendatangkan vaksin darurat PMK pertengahan Juni 2022 3 juta dosis dari Prancis.

Hitungan vaksin kebutuhan 2022 kurang lebih 17 juta dosis.

Kementerian Pertanian dalam waktu dekat ini akan mendatangkan vaksin darurat penyakit mulut dan kuku (PMK) pertengahan Juni 2022 3 juta dosis dari Prancis.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI bersama Eselon I Kementan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) melaporkan ada empat negara akan membantu vaksinasi hewan ternak.

“Yang pertama, untuk vaksin darurat sebesar 3 juta dosis yang bersumber dari APBN PKH asal vaksin dari Prancis estimasi kedatangan minggu kedua Juni 2022,” ungkap Nasrullah, Rabu (8/6/2022).

Bukan hanya Prancis, melalui bantuan Food and Agriculture Organization (FAO), pemerintah mendatangkan vaksin 12 Juni mendatang.

“Kerja sama Australia 500.000 sampai 1 juta, Brazil 100.000 sampai 1 juta, Selandia Baru 100.000 dosis estimasi akan masuk 1 Juli 2022,” tambah Nasrullah.

Hitungan vaksin kebutuhan 2022 kurang lebih 17 juta dosis. Untuk cakupan 80 persen dari populasi provinsi terdampak dan frekuensi vaksinasi 3 kali, 2 kali di 2022, 1 kali di 2023.

Sementara jumlah kebutuhan vaksin 2022 27,2 juta dosis. Indonesia melalui Pusat Veteriner Farma segera membuat vaksin dengan strain sesuai yang ada di Indonesia pada Agustus mendatang.

“Untuk pengembangan vaksin di Pusat Veteriner Farma, saat ini lagi proses untuk persiapan, dan estimasi akan dimulai di bulan Agustus-September 2022,” ujar Nasrullah.

Sebelumnya dalam rapat tersebut Sudin selaku Ketua Komisi IV DPR RI mewanti-wanti Dirjen PKH terkait vaksin mengingat Idul adha segera tiba satu bulan lagi.

Setidaknya Idul adha membutuhkan 1,6 juta sapi hidup akan beredar di seluruh Indonesia.

“Jangan sampai hal ini berdampak pada kesediaan pasokan ternak dan stabilitas harga yang nantinya akan merugikan peternak sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen,” ungkap Sudin.

Per 6 Juni 2022, Kementan telah mencatat 81.880 ekor sapi telah terinfeksi PMK di 163 kabupaten/kota dan 524 ekor sapi mati.