freightsight
Rabu, 24 April 2024

INFO INDUSTRI

Kemenperin Mengatakan Industri Pengolahan Berkontribusi Sangat Besar pada PDB

5 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Industri Pengolahan

Ilustrasi Industri Pengolahan via amazonaws.com

BSKJI Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan pertumbuhan industri pengolahan sudah mencapai 5,07 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen pada triwulan I 2022.

Kinerja ekspor industri non-migas sepanjang triwulan I 2022 mencapai 62,84 miliar dolar AS atau tumbuh hingga 35 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya yaitu 46,25 miliar dolar AS.

Doddy Rahadi selaku Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa pertumbuhan industri pengolahan sudah mencapai 5,07 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen pada triwulan I 2022.

"Sektor industri pengolahan memiliki peran dominan, mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,07 persen lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama," ungkapnya dalam Temu Pelanggan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet dan Plastik (BBSPJIKKP) Kemenperin di Yogyakarta, Kamis (30/06/2022).

Dia juga mengatakan bahwa kinerja sektor industri pengolahan memberikan kontribusi pada total Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 19,19 persen yang menjadi kontributor terbesar dari semua sektor lapangan usaha.

Sementara itu, kinerja ekspor industri non-migas sepanjang triwulan I 2022 sudah mencapai 62,84 miliar dolar AS atau tumbuh hingga 35 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu 46,25 miliar dolar AS.

"Sektor industri non-migas memberikan kontribusi paling besar hingga 95,01 persen terhadap capaian total nilai ekspor sepanjang triwulan pertama 2022," ungkapnya.

Untuk capaian ekspor dari sektor industri pengolahan, beliau mengatakan berkontribusi pada neraca perdagangan Indonesia terus melanjutkan tren surplus.

"Kinerja neraca perdagangan yang kembali mencatatkan nilai surplus perlu disyukuri karena menjadi modal dalam menopang upaya pemulihan ekonomi nasional yang masih berlangsung," ungkapnya.

Beliau juga mengatakan bahwa Kementerian Perindustrian juga mencatat sepanjang triwulan I 2020 terkait capaian ekspor untuk sub-sektor industri kulit, barang kulit, juga alas kaki yang nilainya sebesar 2,34 miliar dolar AS.

"Sedangkan nilai ekspor untuk sub-sektor industri karet, barang dari karet, dan plastik nilai mencapai 2,1 miliar dolar AS," ungkapnya.