freightsight
Senin, 25 November 2024

PENGIRIMAN LAUT

Karena Ada Perbaikan Lingkungan, Diprediksi Biaya Logistik Global Masih Akan Tinggi

31 Desember 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pengiriman laut

Container © birgl via Pixabay

• Pada tahun depan diprediksi biaya angkutan laut masih tetap akan tinggi, hal ini karena investor dan regulator masih terus berjuang untuk mempercepat dekarbonisasi industri perkapalan.

• IMO menyampaikan bahwa kemajuan nyata yang dibuat pada tahun ini dalam memerangi perubahan iklim termasuk peraturan baru untuk meningkatkan efisiensi energi armada dunia.

Pada tahun depan diprediksi biaya angkutan laut masih tetap akan tinggi, hal ini karena investor dan regulator masih terus berjuang untuk mempercepat dekarbonisasi industri perkapalan. Di sisi lain, kini para pengusaha logistik sedang berjuang dengan pembiayaan hijau.

Saat ini para pecinta lingkungan yang berusaha memberikan tindakan yang lebih nyata termasuk retribusi karbo, kini sedang memberikan tekanan pada sektor perkapalan, karena sebagai diketahui bahwa sektor ini menjadi pengangkut sebanyak 90 persen dari perdagangan dunia, dan menyumbang sebanyak 3 persen dari emisi CO2 dunia.

Pihak Organisasi Maritim Internasional (IMO), badan pelayaran khusus PBB, menyampaikan bahwa telah ada kemajuan dalam langkah-langkah pengurangan Gas rumah kaca (GRK) untuk jangka pendek. Akan tetapi, waktu tersebut dinilai terlalu cepat oleh para pemerhati lingkungan dari sejumlah 175 negara anggota IMO.

Saat pertemuan MEPC (komite IMO) dikatakan bahwa pada Juni 2022 akan ada cukup banyak tekanan pada regulator untuk memastikan bahwa mereka siap melakukan negosiasi solusi.

“Ini benar-benar tidak dapat diterima,” kata Christian Michael Ingerslev, kepala eksekutif Maersk Tankers, Kamis (23/12).

Pada bulan lalu beberapa negara termasuk diantaranya adalah Amerika Serikat pada KTT iklim COP 26, meminta agar IMO agar bisa menerapkan target nol emisi pada tahun 2050.
Tujuan utama dari hal ini adalah agar bisa mengurangi GRK keseluruhan dari kapal hingga 50% dari tingkat tahun 2008 pada tahun 2050.

"Sejauh menyangkut IMO, proses negosiasi pada 2022 kemungkinan akan sangat lambat dan berat," kata Faig Abbasov dari kelompok hijau Transport & Environment.

"Masalahnya terletak pada keyakinan bahwa organisasi PBB dengan 175 anggota dapat berkumpul dan mengambil keputusan sulit untuk menghilangkan karbon di seluruh sektor ekonomi," katanya menambahkan.

IMO menyampaikan bahwa kemajuan nyata yang dibuat pada tahun ini dalam memerangi perubahan iklim termasuk peraturan baru untuk meningkatkan efisiensi energi armada dunia. ke depan akan dilakukan lebih banyak upaya sehingga pada tahun depan akan ada pengembangan strategi GRK yang direvisi dan akan bisa selesai pada tahun 2023.

"Di mana ini adalah kemauan untuk bertindak, maka proses dapat bergerak lebih cepat," kata Roel Hoenders, kepala, polusi udara dan efisiensi energi dengan IMO