freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

PELABUHAN

Kalimantan Punya Pelabuhan Ekspor Gas Terbesar

12 September 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Terminal Kijing

Terminal Kijing via liputan6.com

Diresmikan Presiden Jokowi pada 9 Agustus 2022 lalu, Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak jadi pelabuhan terbesar di Kalimantan yang siap menampung ekspor sejumlah komoditas.

Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak pada 9 Agustus 2022 lalu. Pelabuhan ini merupakan yang terbesar di Pulau Kalimantan. Pelabuhan juga diharapkan bisa memperkuat daya saing produk-produk unggulan yang dihasilkan Provinsi Kalimantan Barat serta meningkatkan konektivitas antarpulau dan bahkan antarnegara.

Saat ini ekspor utama Kalimantan Barat antara lain minyak sawit mentah (CPO), bauksit, dan karet. Sejumlah perusahaan besar juga memiliki usaha di kawasan ini.

Menurut Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono, beroperasinya Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak akan memperkuat positioning Pelindo pasca merger untuk mendukung pertumbuhan dan hilirisasi industri berbasis CPO dan bauksit, sehingga dapat memberikan multiplier effect dan menciptakan community development yang dapat meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.

Saat ini, sejumlah perusahaan sedang membangun smelter (pemurnian) logam sebagai bagian dari proses hilirisasi. Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak ini diproyeksikan untuk menggantikan Pelabuhan Dwikora, Pontianak yang sudah mencapai batas maksimum kapasitas dan memiliki keterbatasan lahan untuk pengembangan pelabuhan.

Adapun utilisasi Dwikora sudah di atas 70 persen dari kapasitas 300 ribu TEUs (satuan unit kontainer ukuran 20 kaki). Luas Dwikora yang hanya 20 hektare ini juga sulit dikembangkan karena terletak di tengah kota Pontianak yang padat. Perluasan pelabuhan hanya akan menimbulkan problem lain: kemacetan.

Lagi pula, secara teknis Pelabuhan Dwikora sulit disinggahi menerima kapal-kapal berukuran besar. Draft Pelabuhan Dwikora hanya 6 meter dan alur keluar masuk kapal juga kian menyempit. Selama lima tahun terakhir, lebar alur ini menyusut dari 60 meter menjadi hanya 40 meter. Yang paling menyulitkan adalah sedimentasi yang sangat cepat, sehingga Dwikora harus sering dikeruk dan hal ini menghabiskan biaya besar.

Perjalanan Pelabuhan Kijing ini sangat panjang sejak 2009. Pihak Pelindo menemui Bupati Kabupaten Mempawah yang saat itu dijabat oleh Ria Norsan.

Perusahaan pengelola pelabuhan milik negara itu berniat membangun pelabuhan samudera di Selat Karimata. Lokasi ini sangat strategis karena dekat dengan Singapura, Selat Malaka, dan Laut China Selatan yang menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Pulau Temajo yang terletak persis di seberang Kijing bisa menjadi pelindung alami. Selain itu, Kijing berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI 1) atau jalur pelayaran internasional yang meliputi Selat Sunda-Selat Karimata-Laut Natuna-Laut Cina Selatan. Kijing juga strategis karena terletak di tengah-tengah Provinsi Kalimantan Barat yang menjadi hinterland pelabuhan ini. Kijing pun terhubung dengan seluruh kabupaten-kota melalui jalan nasional dan jalan provinsi.

Lalu kick off pembangunan Terminal Kijing dilakukan pada 13 Agustus 2018. Wijaya Karya menjadi kontraktor pembangunan Kijing. Pelabuhan dibangun menjorok ke tengah laut.

Pembangunan Terminal Kijing dibagi dalam tiga tahap, yakni Tahap Inisiasi, Tahap I, dan Tahap II. Dermaga, Trestle, Piparack, dan PMA, serta area darat seluas 13,8 hektare masuk dalam Tahap Inisiasi. Pada Tahap Inisiasi, kapasitas Kijing untuk kontainer sebesar 500 ribu TEUs per tahun dan Multipurpose sebesar 500 ribu ton per tahun. Pembangunan Tahap Insiasi ini tuntas pada 15 Mei 2022.

Manfaat Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak bagi Kalimantan Barat sudah dinikmati sejak 30 Agustus 2020. Pada tanggal itu, PT Wawasan Kebun Nusantara mengirim 5.000 ton CPO menggunakan kapal Golden Fortune. Berikutnya, pada 27 September 2020 giliran PT Energi Unggul Persada mengekspor 16 ribu ton CPO. Kedua perusahaan sama-sama mengekspor CPO ke India secara langsung tanpa transit ke pelabuhan lain.