freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Inilah Fakta-Fakta Tentang RI Stop Ekspor Bahan Mentah ke Beberapa Negara

7 Desember 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor bahan mentah

cargo-ships © rdlncl via Pixabay

• Diketahui bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dengan tegas bahwa Indonesia menolak menandatangani perjanjian ekspor batu bara ke beberapa negara.

• Menurut Wamendag nikel adalah salah satu bahan yang sangat penting, karena nikel merupakan bahan baku untuk membuat baterai dan juga peralatan listrik lainnya, yang mana salah satunya adalah mobil listrik yang kini tengah menjadi tren.

Diketahui bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dengan tegas bahwa Indonesia menolak menandatangani perjanjian ekspor batu bara ke beberapa negara. Akibatnya, saat ini Indonesia digugat oleh world trade organization (WTO) alias organisasi perdagangan dunia. meskipun demikian, Indonesia tetap ingin melakukan hilirisasi bahan-bahan mentah di dalam negeri. Nah, berikut adalah beberapa fakta tentang Indonesia vs Eropa soal nikel.

  1. Presiden Jokowi tidak mengizinkan lagi Indonesia melakukan ekspor bahan mentah. Menurut himbauannya, Jokowi meminta agar semua yang diekspor dalam keadaan bahan setengah jadi atau bahkan bahan jadi agar bisa menambah nilai tambah. Menurutnya, akan lebih baik jika semua komoditas dihilirisasikan di Indonesia.

"Meskipun Indonesia sedang digugat di WTO, engga masalah. Saya sampaikan kemarin waktu di G20, dengan EU maupun dengan negara-negara di Eropa, kita ini tidak ingin mengganggu kegiatan produksi mereka kok, silakan, kita ini terbuka, tidak tertutup," ungkap Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) secara virtual di Jakarta.

  1. Apabila ingin nikel, maka Jokowi mengatakan bahwa mereka harus membawa pabrik sendiri ke Indonesia. Tidak sampai harus mengolahnya jadi barang jadi, barang setengah jadi saja cukup.

“Nanti baterainya dikerjakan di sana silakan, mobilnya di sana silakan. Tapi lebih baik kalau semuanya dikerjakan di sini. Akan lebih efisien, saya sampaikan apa adanya, artinya kita enggak tertutup, beda kalau kita tertutup orang lain ga boleh masuk, lah boleh kok,” tekan Jokowi.

  1. Presiden ingin bisa membuka lowongan pekerjaan yang lebih banyak., karena itu mereka meminta pihak-pihak yang memang menginginkan nikel, maka harus datang ke Indonesia dan membangun industrinya sendiri, dengan pabrik dan teknologi.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuga memberikan respons. Ia mengatakan bahwa Indonesia menyatakan berhak membatasi perdagangan demi kepentingan masyarakat dan berkelanjutan.

"Indonesia berhak mengatur perdagangan sumber daya-sumber daya strategisnya. Apalagi itu ada kaitannya dengan kepentingan masyarakat yang lebih luas dan kepentingan ekonomi yang berkelanjutan juga," kata Jerry.

  1. Menurut Wamendag nikel adalah salah satu bahan yang sangat penting, karena nikel merupakan bahan baku untuk membuat baterai dan juga peralatan listrik lainnya, yang mana salah satunya adalah mobil listrik yang kini tengah menjadi tren.

"Indonesia sendiri adalah penghasil nikel utama di dunia. Tidak heran jika nikel Indonesia banyak dilirik oleh pasar negara-negara lain," ucapnya.

Pihak DPR RI, AA Lanyalla Mahmud Mattalitti juga menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan Presdien Joko Widodo yang melarang ekspor bahan bijih mentah nikel.

“Justru ini saat yang tepat untuk memperlihatkan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara. Buktikan jika kita negara yang kuat,” tutur Lanyalla saat melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara.