freightsight
Jumat, 22 November 2024

PENGIRIMAN LAUT

Ini Komentar Kemenhub Terkait Performa Logistik RI 2023 yang Anjlok

2 Mei 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via infopublik.id

Kemenhub menanggapi turunnya performa Indonesia dalam Logistics Performance Index 2023 yang dirilis Bank Dunia.

Ada beberapa parameter pada LPI Indonesia yang tidak turun atau bahkan naik jika dibandingkan dengan 2018 lalu.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini tengah menanggapi turunnya performa Indonesia dalam Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang dirilis Bank Dunia belum lama ini.

Menurut laporan LPI tersebut, Indonesia di sini ternyata memang sudah berhasil dalam menempati peringkat ke-63 dari total 139 negara yang dikaji dengan skor LPI 3,0. Catatan tersebut rupanya juga telah mengalami penurunan 17 peringkat jika dibandingkan dengan tahun 2018 dan saat Indonesia telah berhasil menduduki urutan ke-46 dengan skor LPI 3,15.

Adapun, kinerja LPI jika dihitung berdasarkan enam dimensi, yakni customs, infrastructure, international shipments, logistics competence and quality, timelines dan tracking & tracing.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan bahwa meski secara keseluruhan mengalami penurunan, justru masih ada saja beberapa parameter pada LPI Indonesia yang tidak turun atau bahkan naik jika dibandingkan dengan tahun 2018 lalu.

Dia di sini pun juga mencontohkan bahwa memang dari sisi kepabeanan atau customs, Indonesia telah tercatat naik ke peringkat 5 dari sebelumnya yang masih peringkat ke-62 pada tahun 2018 lalu.

Bukan hanya itu saja, di sini pun Indonesia juga mencatat bahwa kenaikan tipis dari sisi infrastruktur. Adita mengatakan bahwa penurunan peringkat Indonesia pada kriteria ini lebih disebabkan oleh adanya penambahan beberapa negara yang dimasukkan ke daftar LPI.

Di samping itu, kinerja dari sisi international shipment menurun karena adanya dampak pasca pandemi. Adita menuturkan bahwa pada masa pandemi Indonesia lebih berfokus pada sisi domestik sehingga kinerjanya pada tahun 2023 cenderung menurun jika dibandingkan dengan tahun 2018.

Hal ini menurutnya juga telah terjadi hampir di seluruh negara di dunia.

"Beberapa parameter lain di indeks ini turun akibat dampak pandemi Covid. Jadi mesti dilihat secara lebih spesifik untuk masing-masing indeks," jelasnya saat dihubungi, Minggu (30/4/2023).

Dia melanjutkan bahwa langkah yang telah dilakukan pemerintah selama ini dan terus berjalan adalah penguatan sistem transportasi logistik yang transparan dan terintegrasi serta terkendali.

Menurutnya, sistem ini mengakomodir tercapainya nilai optimal atas semua kriteria penilaian pada Logistic Performance Index yang dipantau Bank Dunia.

Adita menambahkan bahwa referensi LPI hanya mencakup sebagian kecil dari variable indeks pertumbuhan industri, logistik dan transportasi yang di gunakan pemerintah untuk kesinambungan dari ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Adapun, salah satu langkah yang dimaksud ini adalah implementasi National Logistic Ecosystem (NLE).

Adita memaparkan bahwa memang NLE merupakan salah satu platform digital layanan logistik dari hulu hingga hilir dengan memfasilitasi kolaborasi kementerian/lembaga, perusahaan terkait, serta pelaku logistik.

Bukan hanya itu saja, pemerintah juga mengimplementasikan Inaportnet yang merupakan sistem informasi layanan tunggal secara elektronik yang berbasis internet.

Inaportnet berperan dalam mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang standar dalam melayani kapal dan barang yang datang dari seluruh instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan, termasuk sistem layanan badan usaha.

Kemudian, di sini pun pemerintah juga telah memberlakukan Indonesia National Single Window (INSW), sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya penyampaian data dan informasi secara tunggal (single submission of data and information), pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron.