freightsight
Sabtu, 27 April 2024

INFO INDUSTRI

Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional Bagi Negara

18 April 2023

|

Penulis :

Freightsight Researcher

dampak positif negatif perdagangan internasional

Kita semua sepakat, perdagangan dilakukan guna memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang tidak bisa memenuhi kebutuhan di suatu wilayah. Perdagangan merupakan sebuah proses tukar menukar barang dan jasa dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Perdagangan ini juga bisa dilakukan dalam skala nasional maupun internasional. Perdagangan internasional adalah sebuah proses transaksi barang dan jasa yang melibatkan lebih dari satu negara dengan tujuan memperoleh keuntungan bagi masing-masing negara yang bekerjasama.

Sebab, pada dasarnya, tidak ada satu negara pun yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduknya secara mandiri karena berbagai macam faktor, di antaranya perbedaan sosial-budaya, perbedaan IPTEK, perbedaan iklim, perbedaan selera pasar, dan sebagainya. Hal inilah yang memicu setiap negara melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lainnya atau biasa disebut dengan perdagangan internasional. Kegiatan ini dilakukan bukan secara asal, melainkan atas dasar kesepakatan pihak-pihak yang bekerjasama.

Kegiatan perdagangan internasional bukan hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan juga dapat dilakukan perorangan. Misalnya, individu antar negara, pemerintah dengan individu, atau pemerintah antar negara. Perdagangan internasional begitu berdampak bagi kelangsungan pertumbuhan suatu negara, baik dampak positif maupun negatif. Apa saja dampak perdagangan internasional bagi suatu negara?

Dampak Positif Perdagangan Internasional

dampak positif perdagangan internasional.jpg
Sumber: Unsplash.com

Perdagangan internasional tentunya memberikan banyak dampak positif bagi masing-masing negara yang bekerjasama untuk kegiatan ekspor-impor. Dampak ini bukan hanya berlaku bagi sektor pemerintahan, tetapi juga berdampak pada warga negaranya. Inilah beberapa dampak positif

1. Sumber devisa negara

Devisa merupakan sumber valuta asing sebagai alat pembayaran sah dalam perdagangan internasional antar negara. Devisa nantinya diperoleh dari berbagai negara yang membeli produk dari suatu negara kerjasamanya. Bentuknya berupa mata uang asing, seperti dolar, euro, dan sebagainya.

Namun, perlu diketahui, tidak semua mata uang asing dinyatakan sebagai devisa. Dinyatakan devisa hanya jika mata uang tersebut dijadikan sebagai alat untuk menukar barang atau jasa antara negara. Perdagangan internasional membuat pertumbuhan ekonomi suatu negara meningkat, maka devisa negara juga akan meningkat karena kegiatan ini.

2. Terbentuknya hubungan erat antar-negara

Perdagangan internasional biasanya merupakan kerjasama jangka panjang antar negara. Sehingga, kegiatan ini akan berlangsung intens dan otomatis membentuk relasi antar negara, bahkan persahabatan. Ketika relasi erat ini terbentuk, maka kerjasama berkelanjutan yang tak melulu soal dagang, bisa jadi mungkin dilakukan. Misalnya, kerjasama dalam hal budaya, politik, teknologi, dan sebagainya. Dengan demikian, permintaan dan penawaran ekspor-impor akan meningkat. Tentu saja hal ini akan memberikan dampak yang baik pada industri-industri dalam negeri dan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

3. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

Dengan adanya perdagangan internasional, permintaan dan penawaran terhadap produk dalam negeri akan semakin meningkat. Misalnya, pada industri tekstil, kerajinan umkm, kopi, dan lain sebagainya. Sehingga, industri-industri di dalam negeri turut mendapatkan keuntungan, baik industri besar maupun kecil.

4. Memperluas target pasar produk dalam negeri

Perdagangan internasional berpotensi memperkenalkan produk dalam negeri ke pasar yang lebih luas, yaitu pasar global. Sehingga, cakupan atau target pasar suatu produk dalam negeri akan semakin meluas. Cepat atau lambat, hal ini akan membantu meningkatkan produksi perdagangan dan keuntungan yang bisa jadi cukup signifikan.

5. Menarik investor asing

Dengan dilakukannya kerjasama perdagangan internasional, bukan tidak mungkin jika investor dari luar negeri turut bergabung untuk menambah modal usaha. Hal ini tentu dapat membuat sebuah industri lebih besar lagi perkembangannya. Biasanya investor akan lebih mudah tertarik jika sebelumnya pernah melakukan kerjasama perdagangan yang bersinggungan dengan calon investor tersebut. Dampak lebih besarnya lagi, keberadaan investor asing dapat membuat pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa semakin meningkat.

6. Transfer IPTEK

Poin yang satu ini merupakan dampak sekaligus tujuan dari perdagangan internasional. Tidak dipungkiri, kegiatan perdagangan internasional merupakan alat mobilisasi IPTEK yang cukup signifikan, khususnya teknologi dari negara maju ke negara berkembang.

7. Membantu mengurangi angka pengangguran

Meski dampak positif yang satu ini nyatanya tidak terlalu signifikan secara kuantitatif, tetapi perdagangan internasional cukup berpengaruh terhadap pengurangan jumlah pengangguran. Sebab, semakin produktif suatu negara yang ditandai dengan adanya kegiatan ekspor-impor, maka semakin banyak sumber daya manusia yang dipekerjakan dalam bidang ini.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

dampak negatif perdagangan internasional.jpg
Sumber: Unsplash.com

Disamping dampak positif yang didapat dari jalinan kerjasama perdagangan internasional, terdapat pula dampak negatif dari kegiatan ini. Ada beberapa dampak negatif yang kerap “menghantui” dari berjalannya kegiatan perdagangan internasional, yaitu sebagai berikut:

1. Penurunan produk dalam negeri

Adanya perdagangan internasional dapat menimbulkan persaingan antar industri dari negara-negara yang bekerjasama. Jika suatu negara memiliki kualitas produk yang rendah dengan harga yang relatif mahal dibandingkan negara lainnya, maka bisa jadi produk akan mengalami penurunan permintaan. Sebab, umumnya setiap konsumen mengutamakan untuk mencari barang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.

2. Ketergantungan terhadap negara maju

Dari sisi produksi, negara berkembang tentu akan memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap negara-negara maju, khususnya yang berkaitan dengan teknologi. Sedangkan, pengembangan barang elektronik dan otomotif masih dikuasai oleh negara maju. Keterbatasan tersebut, mengakibatkan negara-negara berkembang dan miskin memiliki ketergantungan yang tinggi pada negara produsen. Pada akhirnya, mereka hanya menjadi konsumen dan keuntungan besar hanya diperoleh negara produsen.

3. Adanya persaingan yang tidak sehat

Demi memenangkan persaingan dalam perdagangan internasional, banyak kebijakan pada suatu negara yang kurang sehat. Misalnya, dengan cara membuat kebijakan dumping, praktik tarif impor berkedok melindungi industri, dan sebagainya. Hal-hal semacam ini dinilai dapat merusak esensi dari perdagangan internasional. Padahal, sejatinya perdagangan internasional harus didasari dengan persaingan usaha yang sehat. Di sini peran pemerintah adalah sebagai pengawas kegiatan perdagangan internasional.

4. Eksploitasi SDA dan SDM

Demi dapat memenuhi kebutuhan pasar dan bersaing dengan industri luar negeri, banyak pemilik usaha yang menggenjot hasil produksinya. Tak jarang dari mereka yang melakukan eksploitasi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Sedangkan, dampak buruk yang terjadi pada SDA dan SDM di kemudian hari, tidak diperhatikan.

5. Industri kecil sulit bersaing dan dapat terancam kelangsungannya

Keterbatasan modal menjadi salah satu hambatan besar bagi industri-industri kecil untuk berkembang. Aktivitas perdagangan internasional sangat berpotensi membatasi ruang gerak industri kecil. Mereka terpaksa harus bersaing dengan industri nasional, bahkan multinasional yang memiliki modal besar.

Dilihat dari sisi impor, perdagangan internasional juga berpotensi menghambat pertumbuhan industri dalam negeri. Sebab, masyarakat sudah terlanjur menganggap produk impor lebih berkualitas dibanding produk lokal. Apalagi, produk impor bisa didapat dengan mudah.

Itulah sederet dampak positif dan negatif perdagangan internasional. Adanya perdagangan internasional memang dapat membuat kemakmuran sebuah negara meningkat. Para produsen bisa meningkatkan profit yang dimiliki dengan mengerek angka penjualan ke berbagai negara. Tetapi, perdagangan internasional sekaligus juga membuat ketimpangan di sana sini. Bahkan sangat mungkin menyebabkan kelangkaan di negara sendiri. Sehingga, untuk mewujudkan aktivitas perdagangan internasional yang sehat diperlukan strategi perdagangan dari berbagai lini.