TEKNOLOGI
12 November 2021
|
Penulis :
Tim FreightSight
Saat ini, pandemi Covid-19 di Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda mereda. Hal ini kemudian memicu berbagai sektor untuk mulai kembali bergeliat dan kembali aktif berkegiatan ekonomi. Fenomena ini ternyata justru dinilai akan menciptakan tantangan tersendiri untuk sektor logistik.
Tatan Yulianto, selaku PLT Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kemenko Perekonomian, menyampaikan bahwa, tantangan yang dimiliki oleh sektor logistik adalah bergelut pada masalah regulasi dan juga kelembagaan. Karena itu, kini sangat dibutuhkan sektor ekonomi yang terintegrasi dengan baik.
"Kita juga sedang berharap banyak tentang logistik ini pada National Logistic Ecosystem (NLE). Kita sedang mencari cara agar NLE ini bisa sesuai waktu dan sasaran agar semua tantangan itu bisa diselesaikan dalam satu pintu yakni dengan NLE ini," ujar Tatang di acara LSP EMI di Bogor, dikutip dari keterangannya, Selasa, 9 November 2021.
Ia juga dengan tegas mengatakan bahwa ke depan pihak pemerintah akan memastikan penerapan National Logistic Ecosystem dapat terakselerasi di seluruh negara Indonesia. Meskipun, memang tidak bisa dipungkiri bahwa untuk bisa menjalankan NLE, maka dibutuhkan kesiapan dari semua pelabuhan yang terlibat. Karena, bagaimana sistem ini bisa berjalan sesuai yang diinginkan jika pihak-pihak terkait dan berkepentingan tidak dalam keadaan siap mendukung.
"Nanti akan kita lihat, list dan rapor kesiapan tiap pelabuhan. Nanti tentunya kita punya kriteria tiap-tiap pelabuhan," tambahnya.
Keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan mumpuni, rasanya adalah hal yang sangat diperlukan untuk bisa mendorong pemerintah menyelesaikan kedua tantang yang saat ini ada. Untuk mewujudkan SDM yang handal tersebut, maka diperlukan pula tenaga pengajar yang mumpuni pula. Intinya saat ini bidang logistik amat memerlukan asesor yang handal.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjawab tantangan yang kini ada adalah, dengan diadakannya training asesor kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Ekosistem Multimedia Indonesia (EMI) yang mana hal ini nantinya akan menghasilkan pendidik untuk para pelaku usaha di sektor logistik.
"Bagaimana dia (asesor) memahami dan menguasai teori logistik secara nasional dan internasional," ujar Tatang.
Sementara itu, Siti Aryanti selaku ketua LSP, EMI menyampaikan bahwa puluhan peserta training yang saat ini ada, adalah berasal dari direksi, pelaku, dan praktis usaha logistik.
"Nantinya mereka akan mendidik semua stakeholder di bidang logistik, misalnya supir kontainer agar mereka memahami lalu lintas yang baik, bagaimana cara memindahkan barang," ujar Siti.
Diketahui pula bahwa sebenarnya LSP dan EMI juga pertama kali melakukan training asesor semacam ini. Ke depan, sertifikasi ini akan dikeluarkan oleh pihak LSP, EMI dengan izin langsung dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Sebenarnya yang memberikan sertifikat BNSP, kita mendapat izin untuk menggelar training asesor kompetensi," ungkapnya.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi