freightsight
Sabtu, 18 Mei 2024

DOMESTIK

Indonesia Dukung Reformasi WTO dalam Perdagangan Global

2 September 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Dokumentasi via vibizmedia.com

Indonesia mendukung penuh upaya reformasi WTO. Indonesia akan menggunakan momentum Presidensi G20 tahun ini untuk mengupayakan dukungan atas reformasi WTO melalui diskusi aktif, pragmatis, dan terfokus bersama anggota G20.

Dalam mendukung Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menghadapi tantangan global perdagangan dunia, Indonesia menekankan pentingnya peran anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Hal ini disampaikan Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Kementerian Perdagangan, Reza Pahlevi Chairul, saat memimpin Delegasi Indonesia pada pertemuan Komite Perdagangan dan Investasi Forum APEC (APEC CTI3) pada 26-27 Agustus yang digelar secara virtual.

“Penting bagi APEC untuk terus berperan sebagai inkubator ide untuk memfasilitasi diskusi terkait perkerjaan yang masih berlangsung di Jenewa, termasuk menunjukkan dukungan atas penyelesaian perundingan terkait pertanian, respons terhadap pandemi, subsidi perikanan, dan dukungan bagi pemenuhan fungsi mekanisme penyelesaian sengketa di WTO,” kata Reza.

Dia mengatakan, keberhasilan pencapaian kesepakatan pada Pertemuan Tingkat Menteri WTO ke-12 pada Juni 2022 lalu menunjukkan pentingnya WTO sebagai forum perdagangan dunia.

Meski demikian, WTO masih memiliki banyak pekerjaan guna meningkatkan relevansi sistem perdagangan multilateral, terutama dalam menghadapi tantangan global yang bersifat multidimensi mulai dari ekonomi, lingkungan dan kesehatan.

Menurutnya, sistem perdagangan multilateral belum tentu berjalan kondusif tanpa dukungan anggota di dalamnya dalam mengimplementasikan ‘Paket Jenewa’, yang termasuk di dalamnya upaya meningkatkan fungsi negosiasi, transparansi dan pengawasan, serta penyelesaian sengketa.

Dalam pertemuan tersebut, Reza menyampaikan bahwa Indonesia mendukung penuh upaya reformasi WTO. Indonesia akan menggunakan momentum Presidensi G20 tahun ini untuk mengupayakan dukungan atas reformasi WTO melalui diskusi aktif, pragmatis, dan terfokus bersama anggota G20.

Indonesia juga mendukung Ekonomi APEC untuk terus mendorong reformasi WTO demi sistem perdagangan multilateral yang kondusif.

Di samping itu, Indonesia juga terbuka dalam upaya integrasi ekonomi di kawasan Asia-Pasifik, khususnya peran APEC sebagai inkubator ide bagi perwujudan Free Trade Area of the Asia-Pacific (FTAAP). Indonesia turut serta dalam diskusi upaya langkah konkret APEC atas perwujudan FTAAP dengan Ekonomi APEC.

Melihat perkembangan situasi global saat ini, khususnya dalam mendorong pemulihan pandemi dan menghadapi tantangan di masa depan, tidak hanya isu-isu tradisional dalam perdagangan seperti tarif dan nontarif saja yang perlu dipertimbangkan sebagai upaya mewujudkan FTAAP.

“Perlu dipertimbangkan juga isu-isu yang semakin berkontribusi pada perdagangan seperti ekonomi digital dan e-commerce, konektivitas rantai pasok, partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok global, lingkungan, dan inklusivitas. Tentu dengan tetap memperhatikan tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda dari setiap anggota,” jelas Reza.

Dia menambahkan, Indonesia juga menegaskan pentingnya menjembatani perbedaan pandangan Ekonomi APEC, khususnya terkait kepentingan Ekonomi maju dan berkembang.

"Perlu dipertimbangkan juga isu-isu yang semakin berkontribusi pada perdagangan seperti ekonomi digital dan e-commerce, konektivitas rantai pasok, partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok global, lingkungan, dan inklusivitas. Tentu dengan tetap memperhatikan tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda dari setiap anggota," jelas Reza.

Reza menambahkan, Indonesia juga menegaskan pentingnya menjembatani perbedaan pandangan Ekonomi APEC, khususnya terkait kepentingan ekonomi maju dan berkembang. Ia mengemukakan, ekonomi berkembang dan ekonomi maju dapat saling bertukar pengalaman praktik terbaikserta mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas untuk mewujudkan komunitas Asia-Pasifik yang lebih terbuka, dinamis, berdaya tahan, dan aman sebagaimana visi APEC dalam Putrajaya Vision 2040.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan perkembangan hasil survei pemanfaatan APEC Trade Repository (APEC TR), yakni situs web referensi yang memuat informasi perdagangan dan tarif di 21 Ekonomi APEC.