Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan aplikasi pelayanan satu pintu (one stop service) untuk memfasilitasi ekspor non migas InaExport di Bogor secara hibrida.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan aplikasi pelayanan satu pintu (one stop service) untuk memfasilitasi ekspor non migas InaExport di Bogor secara hibrida.

Langkah ini merupakan upaya mendorong transformasi digital yang menarik eksportir dalam platform perdagangan milik pemerintah dengan sistem elektronik (e-commerce).

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyebutkan, Kemendag mengembangkan InaExport untuk menghadirkan platform pelayanan satu pintu (one stop service) yang memfasilitasi ekspor non migas agar menghubungkan dan mempromosikan pelaku usaha (eksportir) Indonesia ke pasar internasional.

InaExport menawarkan keuntungan, bukan sebatas membantu penjualan tetapi juga mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk siap bersaing dengan pasar global.

Lebih lanjut, eksportir Indonesia dapat memperoleh bekal pelatihan dan informasi terbaru pameran dagang dan berpeluang besar untuk ditemukan oleh pembeli potensial dari seluruh dunia.

“Keuntungan bagi buyer tentu saja kemudahan mengakses katalog produk dari seller Indonesia yang terverifikasi, dapat mengirim inkuiri atau permintaan pembelian hanya dengan satu klik,” kata Jerry.

Menurutnya, InaExport berusaha menghadirkan kemudahan kekinian data secara efektif dan efisien.

“Bersama seluruh perwakilan perdagangan di luar negeri dan jaringan buyer, InaExport bertujuan mendukung konektivitas pertumbuhan bisnis dalam kondisi yang nyaman bagi kedua belah pihak,” terang Jerry.

Wakil Mendag juga menambahkan, “ saat ini sudah ada 11.650 eksportir yang terverifikasi, dengan 6.121 produk, 534 informasi pasar, 27 kegiatan, dan 48 perwakilan internasional telah tercatat dalam sistem InaExport, angka itu diprediksi masih akan terus bertambah,” paparnya.