freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Impor Turun, Eropa Tetap Dominan Pasok Minyak dari Rusia

7 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Minyak

Kilang Minyak via katadata.co.id

Impor minyak diesel dari Asia, Timur Tengah, dan Amerika Serikat akan mencapai level tertinggi dalam tiga tahun pada April.

Menyoroti tantangan yang dihadapi Eropa saat melepas sanksi baru terhadap minyak Rusia, Impor minyak diesel Eropa dari Moskow akan turun pada April tetapi masih akan lebih tinggi dari impor negara lain.

Data dari perusahaan analis minyak Vortexa menunjukkan, impor minyak diesel dari Asia, Timur Tengah, dan Amerika Serikat akan mencapai level tertinggi dalam tiga tahun pada April. Kondisi ini disebabkan para pedagang berebut mengisi kembali stok yang semakin menipis dan secara bertahap mengekang ketergantungan kawasan pada minyak Rusia.

Meskipun sanksi Eropa sejauh ini menghindari penargetan minyak dari pemasok terbesarnya yakni Rusia, dalam beberapa bulan terakhir banyak pedagang dan penyuling memilih untuk memangkas pembelian minyak mentah dan produk olahan Rusia.

Saat pejabat Uni Eropa mempersiapkan paket sanksi keenam terhadap Rusia, mereka menilai biaya penggantian minyak Rusia dengan impor dari pemasok lain.

Misalnya Jerman, Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan pada Rabu (27/4) pihaknya berharap menemukan cara lain untuk menggantikan minyak Rusia dengan pasokan dari sumber lain.

Kekhawatiran atas pasokan Rusia menyebabkan penarikan tajam terhadap persediaan minyak diesel Eropa dalam beberapa pekan terakhir. Data dari konsultan Belanda Insight Global menunjukkan, stok di pusat Amsterdam-Rotrerdan-Antwerp (ARA) merupakan yang terendah sejak 2008.

Dengan menurunnya produksi diesel domestik Eropa dari konsumsi kawasan, para pedagang merespons kenaikan harga dengan cepat, langsung memesan lusinan kapal tanker dari seluruh dunia ke Eropa.

Sementara itu, impor gabungan dari Asia, Timur Tengah, dan Amerika Serikat mencapai 76.000 barel per hari (bph) pada April, mencatat angka tertinggi sejak Agustus 2019, menurut data Vortexa.

Pada saat yang sama, impor diesel Rusia tercatat sebesar 770.000 barel per hari, menjadi yang terendah sejak Desember, dan masih jauh di bawah rekor lebih dari 1 juta pada April 2021.

Adapun margin keuntungan kilang Eropa yang mengubah minyak mentah menjadi diesel mencapai titik tertinggi sepanjang masa setelah dilakukannya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Analis di konsultasi Rystad Energi Janiv Shah mengatakan, torehan impor yang tinggi merupakan hasil gabungan dari pemeliharaan kilang di Eropa dan peningkatan produksi kilang besar di India yang memanfaatkan margin keuntungan besar harga minyak mentah Rusia yang murah.

Sejauh ini, sebagian besar impor diesel dari Rusia dikirim dari pelabuhan Baltik, termasuk Primorsk ke pusat penyimpanan ARA. Di mana produk tersebut akan dicampur dengan bahan bakar dari asal lain.

Beberapa pedagang juga membeli minyak diesel Rusia dalam jumlah lebih besar menjelang tenggat waktu yang memangkas pembelian minyak dari produsen minyak Utama di Rusia pada 15 Mei mendatang. Pembelian mencapai jumlah tidak tertentu, dimana tertuliskan jumlah "sangat diperlukan" untuk keamanan energi Eropa. Akan tetapi, mereka mengatakan impor diesel Eropa untuk Mei sejauh ini masih tetap rendah.

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), Eropa adalah tujuan untuk hampir setengah dari ekspor minyak mentah dan produk olahan minyak Rusia. Menghentikan pembelian minyak dari Rusia akan sulit dan melambungkan harga, ini karena Eropa harus bersaing untuk mendapatkan bahan bakar lebih jauh dan membayar biaya pengiriman lebih tinggi.

"Secara teknis, jika Eropa membayar premi US$ 100, maka mereka dapat menyingkirkan minyak Rusia," tutup seorang pedagang yang tidak ingin disebut namanya.