freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Amerika Resmi Larang Impor Minyak dari Rusia

11 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Minyak

Pabrik Minyak via BLOOMBERG @ GETTY IMAGE / fortu...

• Harga minyak melonjak 4 persen pada akhir perdagangan karena Amerika Serikat melarang impor minyak Rusia.

• Joe Biden selaku Presiden AS mengumumkan larangan impor minyak Rusia serta energi lainnya.

Harga minyak rupanya telah melonjak 4 persen pada akhir perdagangan Selasa (8/3/2022) karena Amerika Serikat melarang impor minyak Rusia.

Dikutip dari Antara, pada Rabu (9/3/2022) bahwa Inggris akan melakukan hal serupa bertahap hingga akhir tahun 2022. Keputusan diperkirakan lebih mengganggu pasar energi global karena Rusia pengekspor minyak mentah terbesar kedua.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei saja melonjak 4,77 dolar AS atau 3,9 persen, menjadi menetap di 127,98 dolar AS per barel, setelah mencapai tertinggi sesi di 133,09 dolar AS. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 4,30 dolar AS atau 3,6 persen ditutup di 123,70 dolar AS per barel mencapai tertinggi sesi 129,40 dolar AS.

Harga minyak melonjak lebih dari 30 persen sejak Rusia menginvasi Ukraina dan Amerika Serikat dan negara-negara lain memberlakukan serangkaian sanksi. Sanksi tersebut mengubah ekspor minyak juga gas Rusia sebelum larangan tersebut, karena pedagang berusaha untuk menghindari pelanggaran sanksi di masa depan.

Joe Biden selaku Presiden AS mengumumkan larangan impor minyak Rusia serta energi lainnya. Inggris mengatakan akan segera menghentikan impor minyak juga produk minyak Rusia akhir 2022, memberi pasar juga bisnis waktu untuk menemukan alternatif.
Rusia mengirimkan 7 juta hingga 8 juta barel per hari minyak mentah serta bahan bakar ke pasar global.

Amerika Serikat impor sedikit minyak dari Rusia, tetapi larangan itu “satu lagi sumber kehilangan pasokan,” ungkap Matt Smith selaku analis minyak utama di Kpler.

"Ini satu eskalasi dalam serangkaian peristiwa yang telah mendorong harga minyak mentah dan juga produknya lebih tinggi," ungkap Smith.

Larangan impor juga rupanya dapat mengirim harga minyak global hingga 200 dolar AS per barel, kata Rystad selaku analis di konsultan Energy berbasis di Oslo.

Sebelum larangan AS diumumkan ternyata Goldman Sachs menaikkan perkiraan Brent untuk 2022 menjadi 135 dolar AS dari 98 dolar AS juga prospek 2023 menjadi 115 dolar AS per barel dari 105 dolar AS dengan menyatakan ekonomi dunia menghadapi kejutan pasokan energi terbesar pernah ada karena peran kunci Rusia.

"Seberapa tinggi harga minyak naik? Pilih angka, ini adalah pasar yang kacau," Mike Tran selaku analis di RBC Capital Markets.
Banyak pembeli menghindari minyak Rusia seperti Shell PLC mengatakan menghentikan semua pembelian spot minyak mentah Rusia jika menuai kritik atas pembelian dilakukan pada 4 Maret.

Beberapa pengamat pasar mengatakan reli minyak berlebihan, minyak mentah secara singkat menyerahkan sebagian besar kenaikan sekitar satu jam sebelum penyelesaian. Pedagang mengaitkan kemunduran dengan laporan bahwa Volodymyr Zelensky selaku Presiden Ukraina tidak lagi mendesak menjadi anggota NATO.

Pengejaran Ukraina demi menjadi anggota NATO menjadi poin utama perdebatan dalam negosiasi dengan Rusia.
Meredupnya ekspektasi untuk bisa segera kembalinya minyak mentah Iran ke pasar global telah menambah tekanan pada harga karena memang pembicaraan rupanya melambat antara Teheran juga kekuatan dunia.

Gangguan pasokan datang karena memang persediaan terus turun di seluruh dunia. Lima analis disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata bahwa stok minyak mentah AS telah turun sekitar 700.000 barel dalam seminggu hingga 4 Maret lalu.