freightsight
Minggu, 5 Mei 2024

IMPOR

Impor Sumatera Barat Didominasi Golongan Bahan Bakar Mineral dari Singapura

5 Mei 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via envato.com

BPS telah mencatat bahwa nilai impor Sumatra Barat (Sumbar) selama Maret 2023 lalu yang nilainya sebesar US$49,48 juta.

Jika dibandingkan dengan periode pada tahun sebelumnya nilai impor pada Bulan Maret 2023 naik sebesar 63,22 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) di sini telah mencatat bahwa nilai impor Sumatra Barat (Sumbar) selama Maret 2023 lalu yang nilainya sebesar US$49,48 juta atau meningkat sebesar 87,73 persen jika dibandingkan dengan impor pada Bulan Februari 2023 yang tercatat senilai US$26,36 juta.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati di sini pun juga telah mengatakan bahwa dengan naiknya impor ini didominasi oleh golongan bahan bakar mineral (HS 27).

Tapi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya nilai impor pada Bulan Maret 2023 naik sebesar 63,22 persen.

"Dari beberapa golongan barang, impor pada Maret 2023 yang terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$38,66 juta," katanya dikutip dari data BPS, Rabu (3/5/2023).

BPS di sini pun juga telah berhasil merinci golongan bahan bakar mineral yang telah diimpor adalah golongan motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended.

"Jadi memang impor bahan bakar mineral mendominasi impor Sumbar pada Januari- Maret 2023, yaitu 74,00 persen," ujarnya.

Dari total impor pada Bulan Maret 2023 lalu saja juga sudah bisa terlihat jelas impor terbesar berasal dari Singapura yang senilai US$38,75 juta. Impor dari Singapore ini rupanya juga telah didominasi oleh golongan bahan bakar mineral, yaitu Motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended.

Secara kumulatif, impor Sumbar pada Januari-Maret 2023 lalu juga telah didominasi dari asal Singapura, yaitu 53,57 persen dari seluruh total impor. Terlihat impor pada Maret 2023 lalu jumlahnya juga senilai US$49,48 juta dan sebagian besar itu pun juga merupakan golongan bahan baku/penolong.

"Impor golongan bahan baku/penolong ini mengalami peningkatan sebesar 87,93 persen dibanding dengan bulan sebelumnya," tutup Herum.