freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Imbas Perang, Negara Berkembang di Eropa dan Asia Tengah Terancam Jurang Resesi

19 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Resesi

Ilustrasi Resesi via Pixabay

Perang telah meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global yang tajam, lonjakan inflasi dan utang, dan meningkatnya angka kemiskinan

Ekonomi negara-negara berkembang di kawasan Eropa dan Asia Tengah akan terkena dampak dari perang Rusia dan Ukraina.

Ekonomi di kawasan itu diprediksi akan menyusut 4,1 persen tahun ini dengan angka yang jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk kawasan Eropa dan Asia Tengah Anna Bjerde mengatakan, dampak perang dan guncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi beban yang besar bagi negara-negara di kawasan itu. Penyusutan ekonomi jauh lebih rendah dari yang terjadi pada awal munculnya pandemi 2020 silam.

"Besarnya krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang memunculkan dampak yang mengejutkan. Invasi Rusia memukul perekonomian Ukraina dan menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur, " kata Bjerde dalam keterangan resminya pada Senin (11/4/2022).

Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia menyebutkan bahwa ekonomi Ukraina diperkirakan menurun sekitar 45,1 persen tahun ini.

Meskipun besarnya kontraksi masih akan tergantung pada durasi dan intensitas perang.

Begitu pun Rusia, terpukul oleh sanksi ekonomi bertubi-tubi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ekonomi Rusia telah terjun bebas dalam resesi yang parah dengan output diproyeksikan berkontraksi sebesar 11,2 persen pada 2022.

"Ukraina perlu dukungan keuangan besar-besaran dengan segera karena berjuang untuk menjaga ekonominya tidak lumpuh dan pemerintah mendukung warga Ukraina yang menderita dan menghadapi situasi ekstrem," tambahnya.

Adapun perang telah meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global yang tajam, lonjakan inflasi dan utang, dan meningkatnya angka kemiskinan.

Dampak ekonomi juga disuarakan dari berbagai sisi, termasuk pasar komoditas dan keuangan, hubungan perdagangan dan migrasi, dan rusaknya kepercayaan.

Bahkan perang juga memukul keras negara-negara berkembang di Eropa dan Asia Tengah, kawasan yang tahun ini sudah memasuki perlambatan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan.

Selain Rusia dan Ukraina, Belarusia, Republik Kirgistan, Moldova, dan Tajikistan juga diprediksi akan jatuh ke dalam jurang resesi 2022.

Sementara pertumbuhan ekonomi diproyeksi mengalami penurunan akibat limpahan dari perang, pertumbuhan akan melemah dari prakiraan di kawasan euro, guncangan komoditas, perdagangan dan pembiayaan.

Seperti diketahui, Rusia dan Ukraina memasok sekitar 40 persen impor gandum di wilayah tersebut dan sekitar 75 persen atau lebih dikirim ke Asia Tengah dan Kaukasus Selatan.

Rusia juga merupakan tujuan ekspor utama banyak negara, sementara pengiriman uang dari Rusia mendekati 30 persen dari PDB dalam ekonomi beberapa negara Asia Tengah seperti Tajikistan.

"Sekali lagi perang di Ukraina dan pandemi menunjukkan bahwa krisis dapat menyebabkan kelumpuhan ekonomi yang meluas dan menghambat pendapatan per kapita serta keuntungan pembangunan selama bertahun-tahun," ungkap Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah Asli Demirgüç-Kunt.