Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

• Keputusan pemerintah melakukan pelarangan ekspor minyak goreng serta bahan bakunya, yaitu crude palm oil (CPO) sejak 23 April 2022.

• Margo menyampaikan dalam menghitung inflasi minyak goreng dan BPS juga menggabungkan data harga minyak goreng kemasan dan curah.

Keputusan pemerintah melakukan pelarangan ekspor minyak goreng serta bahan bakunya, yaitu crude palm oil (CPO) sejak 23 April 2022 diklaim berhasil terlihat dari komoditas minyak goreng yang memang mengalami deflasi pada Mei 2022.

Margo Yuwono selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilis berita resmi statistik menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah dalam melarang ekspor CPO memberikan hasil yang sangat positif.

“Pelarangan ekspor CPO yang dilakukan oleh pemerintah berdampak pada harga migor terlihat bahwa bulan Mei minyak goreng mengalami deflasi,” jelas Margo Yuwono dalam paparan rilis secara virtual pada Kamis (2/6/2022).

Data BPS juga menunjukkan pada bulan Mei 2022 minyak goreng memiliki andil inflasi sebesar minus 0,01 persen atau yang telah mengalami deflasi.

Sebelumnya juga pada bulan April 2022 minyak goreng telah memiliki andil 0,19 persen terhadap inflasi domestik dan ini pun merupakan andil yang tertinggi.

Lebih lanjut lagi bahwa Margo juga menyampaikan dalam menghitung inflasi minyak goreng dan BPS pun juga menggabungkan data harga minyak goreng kemasan dan curah.

“Dalam menghitung inflasi minyak goreng, BPS menggabungkan harga minyak goreng kemasan dan curah, menjadi inflasi minyak goreng. Harga minyak goreng secara keseluruhan kemasan dan curah mengalami penurunan di Mei dibandingkan April 2022,” ungkap Margo Yuwono.

Harga minyak goreng curah pun juga terpantau telah mengalami penurunan yang dari awal adalah Rp18.980 per kilogram per April 2022 kini menjadi Rp18.220 per kilogram pada Mei 2022.

Sementara itu, data terbaru hari ini pada Kamis (1/6/2022) bahwa pantauan harga rata-rata nasional minyak goreng curah yang ada di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional adalah sebesar Rp18.250 per liter.

Angka tersebut juga rupanya mengalami tren penurunan dalam satu minggu terakhir dan begitu pula pada harga minyak goreng kemasan.