freightsight
Senin, 29 April 2024

INFO INDUSTRI

Harga Jual Murah, India Tambah Porsi Impor Minyak Mentah Rusia

26 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Minyak

Tangki Minyak via Bloomberg / David Paul Morris

India membeli minyak mentah Rusia setelah mengalami penurunan harga yang tajam. India mengikuti langkah-langkah yang dilakukan negara lain dengan tidak memborong pembelian minyak mentah dari Rusia.

India berencana meningkatkan kapasitas ekspor minyak mentah dari Rusia yang dijual dengan harga murah. Hal ini dilakukan setelah AS dan Eropa menolak membeli minyak dari Kremlin sebagai bentuk sanksi atas invasi militernya ke Rusia.

India membeli minyak mentah Rusia setelah mengalami penurunan harga yang tajam. India mengikuti langkah-langkah yang dilakukan negara lain dengan tidak memborong pembelian minyak mentah dari Rusia.

Sebelumnya, Shell Plc menerima kritik keras setelah membeli kilang minyak dari Rusia setelah tidak lama perang dimulai. Menurut laporan yang ditulis Bloomberg, perusahaan Hindustan Petroleum Corp. baru-baru ini membeli 2 juta barel minyak dari Rusia yang akan dikirim pada Juni mendatang.

Sebagai informasi, India dan Rusia memang sudah lama menjalin kerja sama ekonomi mencakup sektor pertahanan dan keamanan sehinga pembelian minyak oleh India dapat meningkatkan pundi-pundi Kremlin.

”India tengah mencari jalan keluar pembayaran rupee yang mengacu pada dolar AS terkait pembelian minyak mentah,” tutur seorang pejabat pemerintahan India baru-baru ini, dilansir dari Bloomberg pada Senin (21/3/2022).

Menteri Perminyakan India Hardeep Singh Puri mengatakan kepada anggota parlemen pemerintahannya pekan lalu bahwa Negeri Hindustan tersebut akan tetap membuka semua opsi pembelian minyak untuk melihat berapa banyak mintah Rusia yang bisa diimpor.

Subsidi impor minyak dari Rusia menyumbang 2 persen keseluruhan pembelian dari luar negeri sepanjang 2021 atau jumlah ini sekitar 33 juta barel, menurut laporan data pemerintahan India. Adapun Timur Tengah menjadi pemasok terbesar India dengan porsi impor lebih dari 60 persen.

Perjanjian tersebut sudah disepakati sebelum dimulainya perang. Di Rusia sendiri penjualan minyak mentah negara itu tengah terhambat akibat tender gagal menarik tawaran. Sebagian besar pembeli memberikan sanksi sendiri dan sejumlah bank Barat dan Asia mulai berhenti mengeluarkan letter of credits untuk pengiriman Rusia.

Hal ini berakibat pada pembiayaan pembelian baru menjadi rumit, meskipun pembatasan tersebut tidak berlaku untuk pengambilan kargo berdasarkan pembayaran di muka dengan perusahaan perdagangan internasional.