freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

EKSPOR

Hadapi Tantangan Resesi Global, Kemendag Jamin Peluang Ekspor Masih Terbuka

7 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via freepik

Kementerian Perdagangan telah menyiapkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk menjaga kinerja ekspor melalui peningkatan akses pasar ekspor ke pasar tradisional khususnya di kawasan Asia Afrika, Asia Selatan dan Timur Tengah.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyiapkan strategi kebijakan untuk menjaga kinerja ekspor nasional.
Sebagaimana diketahui, permintaan global pada 2023 diprediksi akan mengalami resesi yang berdampak pada penurunan permintaan agregat dunia hingga berimbas pada permintaan produk ekspor.

Adapun salah satu upaya yang dilakukan Kemendag adalah meningkatkan akses pasar ekspor ke pasar nontradisional.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, salah satu mandat Presiden RI kepada Kementerian Perdagangan adalah melakukan peningkatan ekspor ke negara nontradisional.

“Sesuai dengan mandat tersebut, Kementerian Perdagangan terus berfokus pada upaya perluasan akses pasar,” jelas Wamendag, dikutip Sabtu (5/11/2022).

Menurut Wamendag, dalam menyikapi prediksi terjadinya resesi ekonomi global tersebut, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk menjaga kinerja ekspor melalui peningkatan akses pasar ekspor ke pasar tradisional khususnya di kawasan Asia Afrika, Asia Selatan dan Timur Tengah.

“Potensi ekspor di pasar-pasar tersebut sangat besar. Sebagai contoh, kawasan Afrika memiliki jumlah penduduk 1,18 miliar jiwa dengan nilai produk domestik bruto (PDB) mencapai USD 2,11 triliun pada 2021. Potensi pasar di kawasan Afrika secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai USD 8,39 miliar,” terang Wamendag.

Adapun untuk meningkatkan ekspor nonmigas, termasuk menjangkau pasar nontradisonal, Kementerian Perdagangan telah menetapkan kebijakan prioritas yang meliputi perundingan dan ratifikasi perjanjian perdagangan internasional, fasilitas perdagangan luar negeri, promosi dagang serta pelatihan pendampingan usaha kecil menengah (UMKM) berorientasi ekspor.

Sedangkan, Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan bilateral di kawasan Afrika, yaitu dengan Mozambik melalui Indonesia - Mozambil Preferential Trade Agreement/PTA. Sementara itu di kawasan Asia Selatan, Indonesia memiliki Indonesia Pakistan (PTA) dan ASEAN-India Free Trade Agreement (FTA).

“Terbaru di Timur Tengah, Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan bilateral dengan Uni Emirat Arab dalam bentuk Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IUAE-CEPA,” ucap Wamendag.