freightsight
Senin, 29 April 2024

DOMESTIK

Hadapi Krisis Global, KADIN Minta Gotong Royong Semua Pihak

17 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kadin Indonesia

Ketua Kadin via bogordaily.ne

Lonjakan inflasi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat miskin dan berpotensi menyebabkan krisis sosial, memicu risiko peningkatan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial semakin besar.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengkhawatirkan fenomena di belahan dunia yang terjadi belakangan ini akan berdampak sistemik berupa krisis sosial maupun politik di dunia.

Dimulai dengan terjadinya konfik geopolitik Rusia dan Ukraina yang mendorong terjadinya krisis global di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Konflik politik tersebut telah berimbas pada terciptanya krisis global dan menjadi ancaman berat bagi dunia saat ini.

Diawali dengan kelangkaan beberapa komoditas bahan pangan seperti gandum dan kedelai, berkurangnya pasokan dan produksi pangan di berbagai negara akibat kemarau panjang, hingga kelangkaan pasokan minyak akibat perang telah mendongkrak inflasi global yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.

Seperti diketahui, lonjakan inflasi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat miskin dan berpotensi menyebabkan krisis sosial, dimana memicu risiko peningkatan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin besar.

Saat ini, beberapa negara mulai melakukan proteksi bahan pangan. Tidak ada lagi slogan pro-ekspor untuk bahan pangan. Menurut Arsjad, fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak sistemik berupa krisis sosial maupun politik.

“KADIN Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk melakukan pencegahan dan meminimalisir krisis pangan sehingga tidak berdampak menjadi krisis sosial yang kemudian menjadi krisis politik dalam negeri,” jelas Arsjad.

Ia menambahkan, KADIN Indonesia memiliki sejumlah program pendampingan UMKM dengan skema close loop yang ditujukan untuk membina para petani serta menciptakan kerja sama antara perusahaan besar maupun kecil dengan para petani dalam negeri.

Harapannya program inklusif close loop ini dapat meningkatkan ketangguhan petani di Indonesia di tengah tantangan inflasi dan perubahan iklim.

Meski bisa dibilang dampak inflasi di Indonesia masih relatif kecil dibanding inflasi global negara lain, Indonesia tetap harus bersiap diri dan mengantisipasi segala bentuk imbas inflasi global.

Diperlukan kerja sama semua pihak, dialog sosial, dan gotong royong dari pemerintah, buruh, pelaku usaha untuk menghadapi tantangan krisis gobal ini.