freightsight
Senin, 29 April 2024

INFO INDUSTRI

Gangguan Ekspor di Rusia dan Kazakhstan, Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak 5%

29 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Minyak Mentah

Ilustrasi Produksi Minyak via Thinkstockphotos

Harga minyak mentah dunia sudah melambung lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) yang disebabkan gangguan ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakhstan melewati pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC).

Harga minyak mentah dunia sudah melambung lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) yang disebabkan gangguan ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakhstan melewati pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC). Hal ini juga meningkatkan kekhawatiran pasokan minyak global.

Mengutip CNBC pada Kamis (24/3/2022), harga minyak mentah Brent naik 5,3 persen menjadi US$121,60 per barrel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5,8 persen menjadi US$114,93 per barrel.

"Ekspor minyak mentah dari CPC Kazakhstan di pantai Laut Hitam Rusia berhenti seluruhnya pada Rabu kemarin, setelah terjadinya badak besar dan cuaca buruk berkelanjutan," kata seorang agen pelabuhan dan kepala terminal CPC.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, pasokan minyak CPC berpotensi dihentikan sepenuhnya hingga 2 bulan ke depan.

Sebagai informasi, termin pipa CPC merupakan jalur pasokan strategis untuk pasar global. Mengangkut sebanyak 1,2 juta barrel per hari minyak mentah utama dari Kazakhstan, yang mana menyumbang 1,2 persen pasokan minyak mentah dunia.

Situasi ini meningkatkan kekhawatiran pasar terkait dampak sanksi negara-negara Barat terhadap Rusia karena invasinya ke Ukraina. Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) dan Kanada telah melarang pembelian minyak dari Rusia, adapun Inggris mulai mengurangi impor minyak Rusia, sementara Uni Eropa tengah membahas kemungkinan embargo menyusul AS.

Rusia sendiri merupakan pemasok minyak mentah terbesar kedua dunia dengan kontribusi sebesar 7 persen dari pasokan total minyak global. Negara tersebut menyumbang sekitar 4-5 juta barrel minyak mentah per hari di pasar global.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan, ada lebih banyak sanksi Rusia ketika ia mengadakan pertemuan di Brussels, Belgia dengan para pemimpin Eropa pada Kamis waktu setempat. Termasuk pertemuan darurat Pantai Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Hingga saat ini, negara-negara persekutuan NATO masih terpecah antara bergabung dengan AS melakukan embargo minyak Rusia atau menangguhkan sanksi tersebut lantaran masih bergantung pada minyak dari Negara Putin tersebut.

"Ada konsensus berkembang, larangan de facto terhadap pembelian minyak Rusia telah mengganggu rantai pasok 2-3 juta barrel per hari. Sebelum dunia menemukan alternatif pengganti minyak tersebut, harga minyak mentah akan naik lebih tinggi," kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow.