freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Ekspor Pertanian Bumi Mulawarman Capai Rp 188 Miliar Dikirim ke RRT dan AS

22 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Pertanian

Dokumentasi via Suara.com

Bumi Mulawarman mengekspor puluhan ton berbagai produk pertanian yang nilainya mencapai 188 Miliar rupiah ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Amerika Serikat (AS).

Dalam sektor perkebunan ini tentu saja komoditas andalan Provinsi Kalimantan Timur yang didominasi oleh kelapa sawit dan produk-produk olahannya seperti CPO.

Bumi Mulawarman berhasil mengekspor puluhan ton berbagai produk pertanian yang nilainya mencapai 188 Miliar rupiah ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Amerika Serikat (AS).

Komoditas pertanian yang diekspor diantaranya adalah refined, bleached, deodorized (RBD) palm stearin dengan berat 4.999,69 ton, ampas sawit beratnya 4.999,81 ton, kemudian kayu lapis yang beratnya 1.986,11 ton, dan juga kayu akasia beratnya 40.500 ton.

Akhmad Alfaraby selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, melansir dari ANTARA, Kamis (14/4/2022) bahwa ekspor tersebut adalah bagian dari Nasional Ekspor yang merupakan satu agenda dari rencananya lima agenda ekspor komoditas pertanian sepanjang tahun 2022.

Di dalamnya juga dijelaskan bahwa Nasional Ekspor akan diselenggarakan untuk persiapan gelaran Presidensi G20 pada Kelompok Kerja Pertanian Tahun 2022.

Karantina Pertanian Balikpapan juga akan menjadi bagian dalam program tersebut dengan melakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Kalimantan Timur senilai 188 miliar rupiah ke RRT dan AS.

Kementerian Pertanian (Kementan) juga menyebutkan bahwa dari seluruh pintu ekspor tanah air telah tercatat sebanyak 488,046 ton komoditas pertanian dikirim ke berbagai negara dengan nilai 7,2 triliun rupiah.

Komoditas dari sektor perkebunan juga telah memberikan sumbangan terbesar yaitu sebanyak 79,9 persen dari total keseluruhan ekspor.

Dalam sektor perkebunan ini tentu saja komoditas andalan Provinsi Kalimantan Timur yang didominasi oleh kelapa sawit dan produk-produk olahannya seperti CPO dan menurutnya pihaknya juga akan terus mendorong peningkatan jumlah serta keragaman komoditas ekspor tersebut.

Beliau juga menjelaskan bahwa sebagai pemegang otoritas karantina hasil-hasil pertanian sebelum bisa diekspor, Karantina Pertanian akan memberi petunjuk serta pendampingan kepada para petani tentang apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi produk-produk agar nanti bisa diekspor.