freightsight
Sabtu, 20 April 2024

PELABUHAN

Dukung Kelancaran Bongkar Muat, Dishub Aceh Jaya Ajukan Pembangunan Breakwater Pelabuhan Calang

2 Maret 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via ajjn.net

Pelabuhan Calang membutuhkan pembangunan breakwater (pemecah gelombang) supaya aktivitas bongkar muat bisa berjalan dengan lancar sepanjang tahun.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mengatakan Pelabuhan Calang, Aceh Jaya membutuhkan pembangunan breakwater (pemecah gelombang) dalam upaya mendukung kelancaran aktivitas bongkar muat barang.

Terlebih saat ini, Pelabuhan Calang mencatatkan aktivitas ekspor-impor yang terus meningkat.

Te Faisal menambahkan, pada musim tertentu seperti musim angin barat misalnya, arus dan ombak laut yang kuat cukup mengganggu aktivitas sandar kapal yang hendak melakukan bongkar muat.abuhan ini, supaya aktivitas bongkar muat untuk ekspor impor bisa berjalan sepanjang tahun,” ujar Teuku Faisal pada Rabu (1/3/2023).

Teuku Faisal menambahkan, pada musim tertentu seperti musim angin barat misalnya, arus dan ombak laut yang kuat cukup mengganggu aktivitas sandar kapal yang hendak melakukan bongkar muat.

"Untuk itu, Gubernur Aceh telah mengusulkan pembangunan breakwater Pelabuhan Calang kepada Menteri Perhubungan RI saat berkunjung ke Aceh beberapa waktu lalu," kata Teuku Faisal.

Teuku Faisal juga mendorong pihak UPP Kelas III Calang agar segera menyiapkan dokumen pendukung pembangunan breakwater pelabuhan, seperti dokumen feasibility study dan DED, untuk melengkapi usulan yang telah diajukan oleh Pemerintah Aceh.

"Pembangunan breakwater ini masuk ke dalam usulan prioritas Pemerintah Aceh ke Kementerian Perhubungan, jadi kita sangat concern perihal ini," sebut Teuku Faisal.

Ia menambahkan, pembangunan breakwater cukup mendesak, lantaran bertujuan untuk mendukung kelancaran aktivitas ekspor komoditas Aceh, seperti CPO (Crude Palm Oil) dan komoditas lainnya ke luar negeri bisa lebih optimal.

"Kita berharap Pelabuhan Calang menjadi "leading" dalam mendukung ekspor komoditas Aceh di wilayah barat selatan ini," ungkapnya.

Peningkatan kapasitas dermaga, imbuhnya, juga perlu dilakukan agar kapal-kapal besar dari luar negeri bisa masuk ke Pelabuhan Calang.
Dengan begitu pengiriman komoditas Aceh ke mancanegara semakin maksimal.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Calang, Erwandi mengiyakan bahwa pada saat tertentu, khususnya saat musim angin barat, alun laut cukup kencang sehingga mengganggu aktivitas sandar kapal di dermaga.

Erwandi juga memastikan bahwa pihaknya akan menyiapkan dokumen yang dimaksud sehingga pembangunan breakwater Pelabuhan Calang bisa terealisasi.

Di samping pembangunan breakwater, Erwandi juga menyampaikan tentang kinerja Pelabuhan Calang saat ini. Menurut Erwandi, pelabuhan berkategori pelabuhan pengumpul ini melayani 15 kapal luar negeri sepanjang tahun 2021 dan 2022, baik kegiatan ekspor maupun impor.

Selain itu, sepanjang tahun 2022, Pelabuhan Calang melayani aktivitas bongkar muat barang 136.855 ton. Katanya, Pelabuhan Calang tidak hanya disandari oleh kapal angkutan barang, tapi juga disandari kapal penyeberangan KMP Aceh Hebat 1 dan kapal Sabuk Nusantara 110 yang melayani angkutan laut perintis.