freightsight
Minggu, 24 November 2024

TEKNOLOGI

Digitalisasi Layanan & Sinergi Stakeholders Pelabuhan Dorong Percepatan NLE

20 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Digitalisasi Logistik

Dokumentasi via logistiknews.id

Sistem digital operasi pelabuhan yang dikenal antara lain adalah INAPORTNET, CEISA, TOS, VMS, Auto Gate System, SIMON TKBM, dan Single Truck Identification Data (STID) terus dikembangkan.

Ekosistem logistik nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE) diyakini bisa diwujudkan melalui percepatan layanan pelabuhan berbasis digital.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Arif Toha Tjahjagama mengatakan, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, instansinya mempunyai tugas dan fungsi untuk mengintegrasikan sistem perizinan dan layanan ekspor, impor, dan logistik dengan sistem NLE melalui Indonesia National Single Windows (INSW) dan melakukan penataan tata ruang kepelabuhanan serta jalur distribusi barang.

“Ditjen Hubla senantiasa terus melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem digital dan system operasional pelabuhan lainnya serta terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan pelayanan khususnya pelayanan jasa kepelabuhanan” ujar Arif Toha saat acara Forum Kehumasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (14/7/2022).

Forum Kehumasan itu mengusung tema Kolaborasi Ekosistem dan Peran Ilmiah Mewujudkan Smart Port Pelabuhan Tanjung Priok Dalam Mendukung National Logistic Ecosystem.

Saat ini, imbuhnya, sistem digital operasi pelabuhan yang dikenal antara lain adalah INAPORTNET, CEISA, TOS, VMS, Auto Gate System, SIMON TKBM, dan Single Truck Identification Data (STID) terus dikembangkan.

Setelah Sistem registrasi kendaraan truk pengangkut muatan dari ke Pelabuhan Tanjung Priok (STID) berhasil diterapkan, maka tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menerapkan Truck and Terminal Booking System (TTBS).

“TBS untuk mengatur kedatangan truk yang akan membawa muatan receiving dan delivery menjadi lebih teratur dan tidak terpusat dalam satu slot waktu sehingga sering mengakibatkan beban sebuah terminal melebihi normal dan berdampak pada kemacetan di jalan jalan sekitar pelabuhan”, ujar Dirjen Hubla Kemenhub.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko mengatakan pentingnya membangun komunikasi, sinergi dan kolaborasi di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok dalam mempercepat terwujudnya NLE melalui pelayanan berbasis digital pada operasional kepelabuhanan.

”Perlu dimaksimalkan peranan nya dalam pelaksanaan ekosistem logistik dan digitalisasi bisnis proses melalui teknologi, sehingga pada akhirnya akan mampu mendorong daya saing Indonesia di dunia internasional”, ucap Capt Wisnu.