freightsight
Rabu, 24 April 2024

IMPOR

Demi Pulihkan Rantai Pasok Pangan Global, Menlu Retno Ajak Dunia untuk Bersatu

27 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor global

Menlu Retno via wp.com

Menlu Retno mengajak dunia untuk bersatu demi memulihkan rantai pasok pangan secara global.

Menlu Retno di sini juga menyampaikan ada dua hal yang penting dilakukan dalam jangka pendek.

Menlu Retno Marsudi yang memimpin Ministerial Conference on Uniting for Global Food Security bersama dengan menlu dari Jerman, Prancis, Amerika Serikat, dan Senegal, mengajak dunia untuk bersatu demi memulihkan rantai pasok pangan secara global.

Dalam konferensi yang diselenggarakan di bawah Presidensi G-7 Jerman yang dilakukan secara hybrid pada Jumat (24/6/2022), Menlu Retno juga menegaskan bahwa perang selalu menjadi tragedi kemanusiaan serta dampaknya tidak terbatas pada satu wilayah saja.

Dikatakannya bahwa perang yang saat ini terjadi sudah menghancurkan sistem pangan global yang memang sebelumnya sudah dilemahkan oleh pandemi juga perubahan iklim.

“Di waktu yang sulit ini, dunia tidak punya pilihan lain selain bersatu untuk memulihkan ketahanan pangan global,” ungkap Menlu Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Minggu (26/6/2022).

Terkait isu tersebut, Menlu Retno di sini juga menyampaikan ada dua hal yang penting dilakukan dalam jangka pendek yaitu pertama, dunia tidak boleh menyerah untuk menemukan solusi damai di Ukraina dengan tetap menegakkan hukum internasional.

“Perang ini harus segera dihentikan, dan seluruh pihak harus berkontribusi pada tujuan ini,” ujar beliau.

Kedua, dunia harus segera memulihkan rantai pasok pangan serta pupuk global yang memang terganggu sebagai akibat dari dampak perang.

Menlu Retno di sini juga mengingatkan bahwa jika dunia gagal mengatasi krisis pupuk, tentu akan terjadi krisis beras yang menyangkut nasib lebih dari dua miliar penduduk dunia.

Solusi efektif pada krisis pangan ini, ungkap beliau, adalah dengan dilakukannya reintegrasi produksi pangan Ukraina juga produksi pangan dan pupuk Rusia pada pasar dunia, terlepas dari perang.

“Perlu diamankan sebuah grain corridor dari Ukraina dan dibukanya ekspor pangan dan pupuk dari Rusia. Seluruh negara harus menahan diri dari tindakan yang semakin memperburuk krisis pangan ini,” ungkap Menlu Retno.

Lebih lanjut, beliau juga menjelaskan bahwa dunia perlu berkolaborasi demi bisa mendorong investasi yang bisa meningkatkan produktivitas pertanian, mendiversifikasi produksi dan impor pangan, juga mendorong perdagangan produk pertanian yang non-diskriminatif.

Di akhir pernyataannya dalam konferensi yang dihadiri lebih dari 25 negara itu, Menlu Retno di sini juga menegaskan bahwa dunia kini berpacu bersama waktu untuk bisa segera bertindak mengatasi krisis pangan global.

Ministerial Conference on Uniting for Global Food Security adalah ajang pertemuan yang diinisiasi Jerman sebagai pemegang Presidensi G-7 tahun 2022.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh menlu, menteri pertanian, juga menteri pembangunan dari berbagai negara G-7, negara anggota Champions of Global Crisis and Response Group, dan sejumlah negara donor juga perwakilan organisasi internasional.