freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

IMPOR

Demi Dukung Pengembangan Infrastruktur, Pemerintah Tekan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

2 Februari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via ekon.go.id

Pemerintah Indonesia berupaya menciptakan iklim usaha industri baik, menguntungkan dan berkesinambungan melalui berbagai kebijakan.

Presiden menginstruksikan kepada para Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah mengurangi pengadaan barang impor.

Pemerintah Indonesia hingga saat ini rupanya terus berupaya menciptakan iklim usaha industri yang baik, menguntungkan dan berkesinambungan melalui berbagai kebijakan. Salah satunya melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja dan beberapa instrumen dalam rangka antisipasi dan mitigasi dampak perlambatan ekonomi global melalui kebijakan neraca komoditas pada kegiatan ekspor dan impor.

Pemerintah Indonesia, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, juga kini akan terus mendorong percepatan implementasi kebijakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) bagi produk dalam negeri. Presiden di sini pun tentu saja juga menginstruksikan kepada para Menteri, Kepala Lembaga, hingga Kepala Daerah untuk bisa lebih mudah dalam mengurangi pengadaan barang impor dan mendorong penggunaan barang-barang dalam negeri dalam pengadaan barang, sehingga hal ini tentu saja dapat memacu pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan membuka lapangan pekerjaan.

“Pemerintah Indonesia mengapresiasi PT Magdatama Multi Industri yang telah membangun Pabrik Lead Rubber Bearing (LRB), bearing, expansion joint dengan TKDN mencapai 78,57%. Saya berharap pabrik ini akan mampu memperkokoh dan memperluas produksi produk-produk pendukung infrastruktur untuk mensubstitusi impor,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan pada kunjungan kerja ke PT Magdatama Multi Industri (MMI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (30/01).

Pada kesempatan tersebut, tentu saja di sini Menko Airlangga berkesempatan meninjau fasilitas produksi LRB. Produk LRB bersama dengan bantalan jembatan, bearing yang tahan terhadap gempa yang diproduksi oleh PT MMI Industri untuk saat ini telah dipasang pada proyek infrastruktur strategis yang ada di Indonesia seperti Jembatan Kretek di Yogyakarta.

Keberhasilan ini tentu saja justru tidak lepas dari langkah-langkah inovatif yang telah dilakukan oleh PT MMI, seperti menyiapkan laboratorium untuk secara kontinyu melakukan riset dan mengembangkan produk, sehingga hal ini pun juga bisa dapat menyesuaikan kebutuhan di lapangan dan mampu menyediakan mesin uji seismik sebagai validasi produk yang dihasilkan.

“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus berkomitmen untuk mendorong kebijakan P3DN dengan terus menggunakan produk-produk dalam negeri untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

PT MMI sendiri tentu saja juga merupakan perusahaan yang telah 30 tahun berkontribusi pada banyak proyek infrastruktur strategis yang ada di Indonesia. Pada waktu yang bersamaan, PT MMI juga meresmikan laboratorium guna bisa memastikan jaminan kualitas secara berkelanjutan dalam riset dan pengembangan produknya, sehingga bisa menyesuaikan kebutuhan di lapangan dan mampu menyediakan mesin uji seismik sebagai validasi produk yang dihasilkan.

“Keberhasilan kebijakan substitusi impor pada produk LBR, bearing, maupun expansion joint ini merupakan kerja bersama. Atas pencapaian ini, kita semakin yakin bahwa telah berada di jalur yang tepat dalam hal substitusi impor dan penguasaan teknologi. Diharapkan ke depannya, produk industri lain dalam proyek infrastruktur di Kementerian PUPR dapat terus bersinergi dan berlanjut,” tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, di sini Menko Perekonomian bersama Menteri Perindustrian dan Menteri PUPR menandatangani prasasti peresmian pabrik di PT MMI sebagai apresiasi dan dukungan terhadap pengembangan produk-produk berbasis karet, khususnya yang diperuntukkan dalam pembangunan infrastruktur.