freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Bank Sentral Jepang Beli Obligasi Pemerintah dengan Jumlah Unlimited

19 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Bank Jepang

Bank of Japan via asia.nikkei.com

• Pasar obligasi Yen Jepang tengah diliputi kenaikan imbal hasil global pasca Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa bertindak hawkish untuk mengurangi kenaikan harga konsumen.

• Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda sudah berupaya meredam spekulasi yang beredar terkait pengetatan kebijakan akibat inflasi yang masih rendah.

Bank of Japan (BOJ) menawarkan pembelian obligasi pemerintah selama 5-10 tahun dalam jumlah tidak terbatas (unlimited) dengan tingkat bunga tetap. Langkah ini merupakan upaya yang pertama kali dilakukan dalam tiga tahun terakhir.

Sebagai informasi, pasar obligasi yen tengah diliputi kenaikan imbal hasil global pasca Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa bertindak hawkish untuk mengurangi kenaikan harga konsumen.

Seperti diwartakan oleh Bloomberg, Senin (14/2/2022), Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda sudah berupaya meredam spekulasi yang beredar terkait pengetatan kebijakan akibat inflasi yang masih rendah.

Namun upayanya tidak menghentikan kenaikan imbal hasil surat utang negara. Sementara itu biaya pinjaman perusahaan mencapai level tertinggi selama hampir dua tahun terakhir.

Selain itu, kenaikan suku bunga juga turut mendorong debitur Jepang yang berperingkat tinggi untuk kembali mengadopsi pemasaran menyebar terhadap utang pemerintah untuk jatuh tempo yang lebih singkat.

Hal ini terjadi setelah imbal hasil obligasi 5 tahun merangkak positif untuk pertama kalinya sejak BOJ mengumumkan kebijakan suku bunga negatif pada 2016.

Kepala Penelitian Jepang Kredit Manulife Investment Management Jepang, Shunsuke Ishida mengatakan visibilitas akan lebih besar hingga peminjam dapat merencanakan penjualan obligasi mereka bila suku bunga stabil.

"Akan ada lebih banyak visibilitas yang membuat peminjam dapat merencanakan penjualan obligasi mereka lebih maksimal jika kondisi suku bunga stabil," kata Ishida. Dia menambahkan bahwa upaya tersebut mampu mendorong lebih banyak emiten untuk menjual obligasi.

Sementara itu, Sekisui House Reit Inc., pekan lalu menunda mengeluarkan tawaran obligasi. Perwakilan korporasi mengatakan perlu pertimbangan kembali sambil menunggu pasar stabil.

Kesepakatan yang menyusul juga termasuk obligasi transisi Tokyo Gas Co., dan Jera Co. Penerbitan obligasi perusahaan di Jepang naik sekitar 9 persen sejak awal Januari mencapai ,1,4 triliun Yen (US$12,1 miliar), dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan ini juga didorong oleh penawaran 550 miliar yen dari perusahaan SoftBank Group Corp, yang merupakan obligasi terbesar di pasar tradisional Jepang.