freightsight
Jumat, 26 April 2024

DOMESTIK

APKASINDO akan Demo Besar-besaran Selasa 17 Mei 2022 Imbas Larangan Ekspor CPO

18 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor CPO

Demo Petani Sawit via bisnis.com

APKASINDO di 22 Provinsi se-Indonesia akan melakukan Aksi Keprihatinan Petani Kelapa Sawit Indonesia pada Selasa, (17/5/2022).

Kegiatan ini diikuti 250 peserta melibatkan APKASINDO dari 22 Provinsi dan 146 Kabupaten atau Kota juga anak petani sawit tergabung dalam FORMASI Indonesia.

Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) di 22 Provinsi se-Indonesia akan melakukan Aksi Keprihatinan Petani Kelapa Sawit Indonesia yang dilakukan secara serentak mulai pukul 09.00-12.00 WIB

Aksi keprihatinan ini dilakukan demi menyikapi dampak Larangan Ekspor CPO juga Minyak Goreng berdampak langsung terhadap anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di seluruh Indonesia, khususnya sentra perkebunan kelapa sawit.

Jakarta juga akan menjadi sentra utama Aksi Keprihatinan Petani Sawit Indonesia diadakan 17 Mei 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian dan Patung Kuda Monas, lalu akan ke Istana Presiden.

Kegiatan ini diikuti kurang lebih 250 peserta melibatkan petani sawit anggota APKASINDO dari 22 Provinsi dan 146 Kabupaten atau Kota juga anak petani sawit tergabung dalam Forum Mahasiswa Sawit (FORMASI) Indonesia. Bukan hanya itu, Gulat juga menjelaskan aksi keprihatinan ini dilakukan serentak (hari dan jam yang sama) di 146 Kabupaten Kota DPD APKASINDO dari 22 Provinsi APKASINDO.

Gulat Manurung selaku Ketua Umum DPP APKASINDO dalam keterangan tertulis, Senin (16/5/2022) menjelaskan petani sawit datang ke Jakarta mulai dari Aceh hingga Papua Barat berpakaian adat-budaya masing-masing, pihaknya ingin menunjukkan sawit pemersatu bangsa dan anugerah Tuhan kepada Indonesia.

Indra Rustandi selaku Ketua APKASINDO Provinsi Kalimantan barat (Kalbar) saat dikonfirmasi awak media juga membenarkan sedang dalam perjalanan dari Kabupaten Sintang menuju Pontianak dan total petani dari Kalbar ke Jakarta 25 orang.

Pihaknya juga sangat bersemangat ke Jakarta ingin bertemu Pak Jokowi, karena melihat Kementerian terkait tidak becus mengurus petani sawit. Dirjen Perkebunan sudah hampir dua tahun Plt (pelaksana tugas), jadi bagaimana dapat perhatian? Padahal sawit strategis dan roh ekonomi Indonesia dalam lima tahun terakhir, apalagi Menteri Perdagangan sudah membuat pihaknya menderita.