freightsight
Senin, 6 Mei 2024

IMPOR

Ajak Beli Produk Lokal, Pengusaha Soroti Impor Aspal yang Masih Tinggi

1 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Aspal

Aspal via indonesiana.id

Dwi mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait pembangunan infrastruktur jalan dapat menggunakan aspal produk dalam negeri. Dengan membeli produk aspal lokal tentunya dapat mendorong pelaku usaha mulai dari mikro hingga menengah yang terkait sektor konstruksi menjadi lebih sejahtera.

Indonesia memiliki dua produksi aspal atau asphalt, sehingga penggunaan produk aspal dalam negeri (PDN) dalam pembangunan infrastruktur jalan di seluruh daerah harus diutamakan terlebih dulu.

“Serap produk aspal dalam negeri terlebih dulu baru kemudian memakai produk impor aspal,” kata Ketua Umum ASPABI Dwi Putranto ketika berbicara dalam acara Business Matching Tahap III dengan tema “Membuka Peran Rantai Pasok Dalam Negeri untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Senin (30/5/2022).

Produk aspal yang dimaksud pertama adalah aspal minyak PT Pertamina yang dibuat dari bahan dasar minyak bumi. Produk aspal tersebut kerap kali diproduksi oleh Kilang Minyak Bumi di Cilacap, Jawa Tengah. Dengan kandungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 27,61 persen untuk aspal curah dan 32 persen untuk aspal premium.

Kemudian aspal alam yang dikenal dengan nama aspal buton (asbuton) merupakan salah satu material lokal terbaik Indonesia karena memiliki caangan material terbesar di dunia dengan kandungan TKDN mencapai 88 persen.

“Jadi kalau ada anggaran aspal sebanyak Rp 1 triliun, maka sekitar Rp 880 miliar itu berputar dalam pelaku usaha lokal, sementara sisanya Rp 120 miliar dikirim ke luar negeri,” kata Dwi.

Namun faktanya hal itu berbanding terbalik jika aspal yang digunakan berasal dari impor. Pelaku dalam negeri justru hanya menerima sekitar 5 persen dari total anggaran pembelian aspal impor.

“Paling parah pakai impor, jika ada anggaran Rp 1 triliun anggaran pembelian, maka sekitar Rp 950 miliar dikirim ke luar negeri,” kata Dwi.

Dwi mengajak seluuruh pemangku kepentingan terkait pembangunan infrastruktur jalan dapat menggunakan aspal produk dalam negeri. Dengan membeli produk aspal lokal tentunya dapat mendorong pelaku usaha mulai dari mikro hingga menengah yang terkait sektor konstruksi menjadi lebih sejahtera.

Pasalnya, kedua jenis aspal tersebut memiliki kandungan TKND yang tinggi sehingga berpotensi membuat pelaku usaha lokal yang terlibat dalam pembuatan konstruksi menjadi terkena dampaknya ketika membeli.